Wednesday, December 28

Of Relationship and Trust

The basis of a good relationship is trust, if you cannot trust others, why bother going into a relationship? And this relationship with Allah pun is based on trust, He entrusted us a job yang magnitude dia akan hancurkan gunung. And He trusts us of being able to do it, if not He would've not given it in the first place, kan?

They say it takes years to build up trust, and only seconds to destroy it. Maybe, that's relevant between us human, but not for Allah. For Allah, it takes just seconds to build up trust, and it takes you a lifetime to destroy it.

Allah, so Merciful and Compassionate as He is, gives us a lifetime of trust for us to complete our responsibilities, though time and time again we failed Him, He is never a step farther away from us, and when He said He'll be there for us, He meant every word He said. So, why worry? Shouldn't we trust the One who's most trusted? Glory be to Him and to Him only.

And Allah, so Penyayang dan Pengampunnya Dia, bagi kita beberapa saat je for us to make tawbah if we want to, and as He said, He loves those who repent. You and I, we are prone to making mistakes, but berapa banyak je dari kita yang fight the nafs and shaitan, to make tawbah towards Allah? Kadang-kadang kita buat salah, and we feel 'hmm, it's okay kot', or 'alah, sikit je. takpe kot', or even 'jap lagi solat aku mintak ampun la'. and how many many times manusia itu tak sempat bertawbat, and that can only mean one thing, that He has lost His trust on us.

Maha Suci Allah dari apa yang manusia persekutukan, kita kadang-kadang tak sedar, kita ni syok sendiri, kita buat apa yang kita please, kita buat apa yang kita rasa betul, without trying to find out whether its right or its wrong. Manusia keramaiannya suka untuk memleasekan diri sendiri, selfish. Apa yang dia kesah ialah hak dia sahaja tanpa memikirkan haknya terhadap orang lain. Relationship often turn sour bila kita start meminta rights kita. Instead of giving and completing our rights towards others, people are starting to ask their rights towards us, so before that happens, before dekat hari kiamat nanti people datang depan Allah and say, ya Allah, this fulan, he knows the truth, but he didn't share it with us. Ha, time tu, menggelabah la kan dah boss start tanya posmen2nya, posto-posto dah sudah hantar?"

Sungguhnya kebahagiaan rumahtangga itu bergantung kepada sejauh mana harmoninya si suami dan isteri serta anak-anak dan ibu ayah mereka. It cannot be capai without trust. Same goes to kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat, bergantung pada redhanya Allah pada kita. Gain His trust, so He can be please with us and let us enter jannah.

Sungguh, tak ada apa yang semua manusia nak atas dunia ni, regardless of their religion, other than nak masuk syurga. Tanyalah orang kristian, diorang nak masuk syurga, orang buddha, even orang yang tak religious and pious pun, tanya mana-mana artis yang seksi seksa tu, semua nak masuk syurga. Dan sungguh beruntunglah kita, yang ada on the right track untuk ke syurga ni. Keep it up guys! We're almost there.

O Allah, I beg for Your mercy and forgive our sins, jauhkan dari kami api neraka, pertemukan kami dalam syurga, for there's no God but You only. Ameen.


Tuesday, December 27

Sembang di FB: Hati

A man who do sins everyday, enters jannah. One who study and teach Islam, goes to hell.
 ·  ·  ·  · Yesterday at 09:12
    • Ahmadkhairul Sabirin sambung ayat
      23 hours ago ·  ·  1
    • Muhammad Zulfadhli Yahya riak or ikhlas determine it
      23 hours ago ·  ·  3
    • Hafiz Ahmad Perghh,,controversy nie,,,explain3,,
      23 hours ago · 
    • Hisham Mahir 
      macam pali cakap la, riak n ikhlas.

      the first man, (this was narrated from a hadith, yg sheikh navaid aziz cerita smalam dekat twins of faith), dia buat all the sins yang manusia buat, then bila time dia dekat nak mati, dia pesan dekat anak dia, bila aku mati nanti, bakar aku dan taburkan abu aku dekat laut n dekat darat. pastu bila dia dibangunkan di akhirat nanti, Allah tanya, wahai fulan, kenapa kau arahkan kepada anakmu supaya bakar dan pisahkan abumu di laut dan di darat, dia jawab, ya Allah, kerana aku takut dibangkitkan dan disoal seperti sekarang ini. dgn sebab tu, Aku ampunkan semua dosamu, dan masuklah ke dalam syurgaku.

      sedangkan lelaki kedua tu, sepanjang hidup dia, dia study islam, baca quran, hafal quran dan mengajarkan quran etc. bila dia mati dan dibangkitkan, Allah tanya dia, ya fulan, apa yang engkau buat di atas muka bumi ini. dia jawab, ya Allah, aku belajar agamamu, dan aku ajarkan agamamu. Allah kata, kau penipu, kau buat itu untuk dipandang manusia sebagai orang soleh. masuklah kau kedalam neraka.
      22 hours ago ·  ·  6
    • Hisham Mahir 
      moral of the story is don't judge people's heart, we don't know apa yang ada dalam hatinya. mungkin dia buat salah, tapi dia sangat menyesal dengan apa yang dia buat, dan tiap2 hari dia melawan nafsu/berperang dengan diri nak buat dosa tu, dan jangan jugak kita yang kata diri kita ni belajar islam dan mengajarkan islam layak untuk ke syurga sedangkan kita tak pernah sure Allah please tak dengan kita, samada kita buat tu untuk kita dipandang mulia atau semata-mata utk Allah.

      there's a thin line between ikhlas and riak.

      tapi tak bermakna, dahtu, stop lah buat dakwah and everything kan, baik buat dosa je tapi rasa takut dgn Allah. well, one who've heard the words of Allah, tapi tak dengar and patuh, Allah akan pertanggungjawabkan dia kan? (ah, duh, dah terperangkap dengan dakwah) man, jangan pikir macamtu, Allah pilih kita untuk jadi penyambung rantai dakwah nabi, regardless jemaah mana pun kita, but then kita mungkin question pulak, dah tu, kalau aku buat ni sebab terpaksa, tak ikhlas pun? jawabnya, strugglelah untuk menjadi ikhlas, one sheikh said, dia bangun semayang malam selama 20 tahun dalam keadaan terpaksa, lepas tu baru dia rasa nikmatnya. so to say that our struggle tu yang Allah pandang. sebab life is a struggle, what's the meaning of life if you don't struggle? agak2 sahabat2 nabi tu simply jadi baik with the blink of an eye? oh, sebab nabi ada, so lagi senang nak beriman? no no no, it's harder during those time, bygkan kalau ada sorang datang preach korang, kata ada malaikat datang kat aku smalam , kata aku ni nabi, and by the way, kata2 aku ni bukan kata2 aku tapi kata2 yg Allah sampaikan dekat aku, agak2 korang nak percaya ke tak? agak2 korang ikut tak? (eleh, orang ajak pergi program islamik pun berpuluh kali pikir or berpuluh2 alasan kita bagi kan?)

      apa yang paling penting is hubungan kita dgn Allah, kadang2 ye kita struggle nak tinggalkan dosa (ni pun agak thin jugak, terpulang dekat diri kita and keikhlasan kita sejauh mana kita berusaha nak tinggalkan dosa tu), tapi as long as, in our heart, there is fear of Allah, inshaAllah, Allah akan still tolong kita. we are never farther than a step from Allah.

      Allahua'alam.
      22 hours ago ·  ·  14
    • Hisham Mahir 
      but, all in all, it's terpulang pada diri kita, antara kita dengan Allah. kita mungkin boleh menyamar konon2 sedih, padahal hati kita tak pun, ataupun kita boleh menyamar ikhlas, padahal hati kita tak pun. bak kata abu ameenah bilal philips, katanya emak imam sufyan at tsauri, if you learn 10 words, and ur iman ur faith in Allah doesnt increase, check yourself, check your niat, check your heart. we need reminders everyday, so brothers (&sisters) do remind each other to the truth and sabr.
      22 hours ago ·  ·  5
    • Ahmad Firdaus Hanapai a very good explanation ...may Allah reward u Jannah brother ...(^_^)
      18 hours ago · 

I'll Never Stop

It will never stop. Just when you thought everything is great, it hits you again, and you wander just when it gonna end. Tirelessly, you pick yourself up another day, for one more spot in the battleground, where everything you aimed for is in front of you, but nonetheless, your desire holds you back, you struggle to let loose for you to groove yourself onto the way of success, sometimes you win, but most of the time, youre ashamed to succumb to a defeat, but another dawn breaks, another sun awake, this time you feel you're much more confident than you were before. All the past experience dancing rapidly on your mind as you walk again into the ring, the bell rang, and you fall after a heavy blow onto te left of your jaw, this is the hardest blow and you lay down there for a minute or so, memory keeps racing back and forth, the jannah you adore and the hellfire you swore, never will you able to hold me down, I'm gonna get up and fight like asadullah, fear no one but Allah, the enemy within startin to rattle, scared of your renewed faith and the process of learnin you endure, it is time that desire will loose, and Allah's words honoured. I will not loose again, not ever, for even if I shall fall, I shall get back up stronger than ever, no enemy can hurt me, no desire can hold me, for I aim, to be the slave of His, and to be together with His Loved ones, ar Rasul peace be upon him and his companion and his family, to enjoy seeing Muhammad my beloved smiles at me and hug me and say, come Ive been missing you oh dear (put your name here). This is my vow, that I will never bow down, to the desire and the world and whatever it may come, for theres no God but one, worthy to be praised and worshipped. Lord, I rely on You only, to give me strength to go through this life that is full of trials and tribulance, and make me one of those whom You are pleased with. Amin. Lord, know that I will never ever stop trying to be loved by You, because, what will I be, if I dont have Your love and mercy o Allah. and Allah... theres no meaning to my existence o Allah even if You were to grant me forever in jannah, if I can never see Your face, ever. theres just no meanin to that, to live forever without being able to see You.




Allahumma solli 'ala muhammad wa'ala ali muhammad.

Monday, December 26

I Was Once

Who am I oh Allah.

I was once a frequent reader of Your book,
I never miss a juz' a day,
but now,
I left Your book so I have to dust it off and
before I finish one safhah, there I rushed for dunia yet again.

I was once a strong man who storm through the chill dawn of winter,
to greet You in Your house daily,
but now,
though You parked a few cars in front of my room,
I rarely use one to greet you in the morning like I used to do.

I was once holding halaqah reciting Your verses
admiring Your greatness,
but now,
I limit myself to just following one and to just be there,
so they won't think I left this road of da'wah.

I was once a surfer in the deep of the night,
I surf through my tears on the board of repentance,
but now,
I'm drowning in this bed of lies, suffocating in the coziness of the selimut in an air-conditioned room,
snuggle myself to deep sleep, thinking God have no wrath for me,

for I was once, a slave for Him.

Thursday, December 15

Saya Seorang Petani

Pagi tadi ada sorang ustaz bicara dekat TV. Dia cakap satu benda yang sangat menyentuh hati aku. Katanya, 'ibu bapa akan lihat hasil tuaiannya (anak-anak) bila dah tua nanti, kalau baik jaga siram elok elok bagi baja yang cukup, inshaAllah hasilnya nanti kita boleh nikmati, jangan sampai bukan kita je tak boleh nak rasa tuaiannya, siap menyusahkan orang lain pulak'.

Anak-anak sememangnya seperti tanaman. Ibu bapa tuai hasilnya bila anak meningkat dewasa. Alangkah bahagianya tiap-tiap hari dapat berteduh bawah pohon yang rendang dari sinaran matahari dunia yang terik, dapat pula merasa manisnya buah-buahnya, bermacam-macam manfaat yang ibu bapa mampu garap dari anak yang soleh dan solehah.

Tapi malanglah pula si ibu bapa yang dapat pohon yang berpenyakit, penuh dengan ulat beluncas yang memakan daun-daunnya, daun-daun sering gugur dan menyepahkan halaman rumah mereka, bahkan pohon itu sendiri hampir mati kerana akarnya tak mencari air hidayah lalu tiada gunalah sinaran nasihat matahari. Hari semakin hari, pohon kian mati dan akhirnya tumbang dan mereput, menyusahkan si penanam tadi.

Maka dari itu, hai mama papa dan bakal daddy mami, anak itu kertas, kau pennya, kau contenglah apa yang kau nak conteng, anak-anak itulah hasil karya kau, suka atau tidak. Orang mengutuk karya mu tidak memberansangkan, nah salahkan siapa, salahkanlah dirimu. Hai si anak-anak cuma mengikut langkah-langkahmu. Kau menyuruh, tapi sendiri tidak melakukannya. Kau menyekat, tapi kau sendiri melakukannya.

Persepsi yang kita akan berubah atau suami akan berubah apabila dapat anak pertama, adalah sangat tidak benar sekali. Kerana banyak sekali kulihat, tiada perubahan pada sang bapa, apatah lagi sang mama. Perubahan itu bukan letak pada peristiwa, tapi letak pada kehendak dirimu sendiri. Tiada siapa termasuk Tuhan yang mampu mengubahmu, melainkan kau sendiri menginginkan perubahan.

Kita semua petani. Kita akan tuai hasil tanaman kita di dunia ini di musim akhirat sana. Dapat buah durian busuk besok kau makan lah, dah itu yang kau tanam sekarang.

Status FB Panjang #3 : Nostalgia Menggamit Jiwa

Antara kebahagiaan seseorang itu ialah kenangannya. Kadang-kadang nampak orang tersenyum sorang-sorang mengelamun, mesti teringat kisah-kisah dulu yang best2. Dan hati kita, tak kira yang macam batu ke yang lembut macam gula kapas, mesti senang tersentuh bila terlalu kawasan yang nostalgik, atau terdengar perkataan yang membuatkan kita terkenang satu peristiwa, yang pentingnya, masa yang lalu, takkan pernah kembali, seperti berlalunya keretapi (tau lagu runaway train-soul asylum?) seperti anak panah yang dilepas dari busur, seperti kata yang ditutur lidah. Ia takkan pernah kembali, tetapi nostalgia itu pasti menggamit rasa, tiap kali gambaran itu terputar.

Persoalannya, video hidup kita akan dimainkan depan diri kita satu masa nanti, dan kita akan ditanya satu persatu, sehingga kita cakap, 'aisey, yang ni pun masuk jugak, ingat boleh lepas', time tu, adakah kita akan suka dan tersenyum macam sekarang bila teringat nostalgia yang menggamit jiwa? Ataupun kita akan berduka lara bermasam durja ingin kembali ke dunia?

Jomlah kita act accordingly, so that depan Allah nanti, kita tak tersipu-sipu tercari-cari tempat berlindung cuba berdalih-dalih, kerana pada masa tu tiada tempat bernaung kecuali pada Allah, dah kalau kita dekat dunia dok belakangkan Allah, time tu tak malu nak mintak naungan Allah?

p.s. Korek hidung masa solat sorang-sorang tak malu, korek hidung depan orang ramai tahu malu.

Monday, December 12

Cerpen: Hantaran Sarahani Mainora (smbgn)

Ding dong.

Hati Sarahani Mainora bergedup kencang tatkala terdengar bunyi loceng pintu. Dia sudah siap berpakaian cantik tapi tak over dan berbedak tipis. Sederhana. Namun keanggunannya tak bisa dinafikan oleh sesiapa. Tersedia rupawan. Kekemasan luarannya langsung tidak menggambarkan keserabutan fikirannya tentang tetamu malam ini.

Siapa gerangan manusia yang penting yang dikatakan Datin Seri Markonah Johari ingin bertandang malam ini? Tirai tingkapnya diselak dalam usaha mengintai tetamu istimewa yang dikatakan oleh mamanya petang tadi. Eh, macam kenal kereta tu...

"Aniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii~.."

Laung Datin Seri Markonah Johari semacam melaungkan azan, panjang dan mendayu-dayu memanggil anak daranya itu turun.

"Auntie Sherry awak dah sampai ni, cepat la turun."

Ha?? Auntie Sherry (nama betul Sherripah Sazlinda). 

DUM DAM DUM DAM! 

Bergegas turun macam lipas kudung Ani berlari, habis hilang keayuan yang dipreservenya sekian lama. Mana tidaknya, Auntie Sherry yang menjaganya sejak dari mula belajar menyebut 'ma' dan 'pa' dulu, mengajarnya bertatih di alam kehidupan ini, sehinggalah Ani pandai menilai mana baik dan buruk. Semenjak menyambung pengajiannya dalam program medic di University of Hradec Králové di Prague, Czech Republic, 3 tahun yang lalu, Ani tak berpeluang lagi bertemu Auntie Sherry kesayangannya itu. Auntie Sherrylah yang memperkenalkan Ali Sivachandran padanya sebelum ianya menaiki pesawat Malaysia Airlines MH 16 ke Amsterdam sebelum tukar flight Czech Airlines OK 617 ke Prague 3 tahun dahulu, sehingga ia terjatuh hati dan menaruh perasaan pada jejaka itu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?? Aliii? Apa Ali buat dekat sini? Kata yang datang Auntie Sherry? Kenapa tiba-tiba Ali? Siapa Ali? Siapa Sherry?" soalnya dalam hati. Ani, mana reti nak express feeling. Ani pemalu dan tak berapa pandai nak meluahkan perasaan.

"Eh, Muthu, Ahmad, Mat Lazim, pun ada? Apa hal semuanya ni?" soal hatinya.

Dupdupdupdupdupdupdupdupdupdupdupdupdupdup.

Hati Sarahani Mainora Dato' Seri Haji Rasman yang dari tadi berdegup-degup laju, kini makin bertambah kelajuannya bak kelajuan enjin Sebastian Vettel memecut meninggalkan Heikki Kovailenen dan Felipe Massa, bak lajunya bebelan mulut mamanya Datin Seri Markonah Johari jika ada sesuatu yang tidak kena di rumah atau tidak disenangi di hatinya.

Mamanya duduk disebelah papanya. Auntie Sherry duduk bersebelahan Ali, sambil berpegang tangan. Mut, Ahmad dan Mat Lazim duduk bersimpuh di atas lantai kerana kerusi tak cukup, walaupun ruang tamu rumah Datin Seri Markonah Johari besar, ia mengenakan style minimalis, maka kerusinya hanya cukup-cukup untuk empat orang, namun karpetnya di tempah khas dari Turki untuk kegebuan dan keenakan duduk di atasnya. Dindingnya putih melepak di hiasi satu dua lukisan oleh Datin yang agak pandai juga melukis ala-ala Pablo Picasso punya lukisan yang tak berapa nak nampak rupanya.

Mamanya tersenyum, begitu juga papanya, auntie Sherrynya dan juga Ali, serta rakan-rakannya. Dato' Seri Haji Rasman melagakan perlahan bahu pada Datin Seri Markonah Johari.

Mamanya, memahami, memulakan kata,"Ani, sebenarnya Ali ni ha, dia nak tengok tunang dia, dah dia kata Ani tak pernah nak jawab call dia. Nak tengok pulak, lagi setahun dua dah bulan sembilan ni Ani nak pergi balik Prague tu pulak kan. So, Ali nak lah berkenalan dengan Ani lebih sikit, dan Auntie Sherry pun baru je sampai ke Malaysia, ma ajak la dia pun nak jugak la tengok bakal menantu dia ni ha."

"O mama rasa Ani tak tahu lagi Auntie Sherry ni mama Ali kot? Ye lah, dulu pun masa Ani kecik dulu, Ali jarang-jarang ada dekat rumah, selalu ikut arwah ayahnya outstation dekat Penang, tapi Auntie Sherry ada cerita kat mama, yang Ali ni sebenarnya dari dulu taruh perasaan dekat Ani, dah kadang-kadang Ani datang rumah Auntie Sherry kan, Ali selalu tengok Ani, comel katanya. Lepastu 3 tahun lepas sebelum Ani ke Prague, Ali ada nyatakan hasratnya pada Auntie Sherry, Auntie Sherrylah yang bagitau mama. Mama ok je walaupun beza umur Ali dan Ani agak besar."

Ani yang masih di anak tangga kedua, berundur satu tapak ke atas. Mukanya kemerah-merahan menahan malu.

"Ha? Ani tak tau pulak Auntie Sherry ni mak Ali? Sejak dari kecik Ani dengan Auntie Sherry, Ali asyik perhatikan Ani? Apa ni? Tipu la semua ni.

Ani tak percaya.

Habis Ali sebelum ni buat-buat tension la mama letak hantaran RM20,000 dekat Ani?? Ali, sampai hati Ali susahkan hati Ani, buat Ani percaya yang Ali tengah susah sangat-sangat nak cari duit untuk hantaran tu." becok juga Ani ni membalas kata mamanya, tapi cuma dalam hati je la.

"Ali pun sebenarnya baru tahu semalam yang mama kawan baik sangat-sangat dengan mak dia macam nasik lemak dengan sambal, kena co-exist sama-sama, baru bahagia hidup. Dan hantaran yang mama letak untuk Ani dekat Ali dulu tu, saja nak test dia. Hehe. Ani tau, dia bawak berapa ni nak tunjukkan kesungguhan dia?  RM14,000 dia bawak cash ha tadi ni, katanya dia jual habis harta dia, ko taulah kan Ani dia minat sangat kamera-kamera ni, lepas tu dia cakap kat mama kat luar tadi, tunggu lagi 6 bulan, nanti cukup RM20,000, ala suwitnya bakal menantu mama ni, mama sebenarnya bukanlah nak duit tu, cuma nak tengok kesungguhan dia, and so far alhamdulillah, mama puas hati." Riak muka mamanya puas hati. Ali pula tersipu-sipu malu cuba menyorok di belakang mamanya Auntie Sherry.

Ani semakin malu, dan terus berlari menaiki tangga dan oppocot!

Ketepek!!

Jatuh kerana terlangkau anak tangga, Ani bingkas bangun menahan sakit dan terus masuk ke biliknya, disbelieved. Dia cubit pipinya. Sakit! Sakit lutut pun sakit juga. Seraya itu terdengar gelak tawa yang kuat dari bawah sana.

Tetamu-tetamu penting di bawah tergelak sambil Ali leading gelak yang paling kuat,

"hua hua huah hua hua hua hua hua hua huapp"

sehinggalah Datin Seri Markonah menjelingnya dan terus terdiam. Keadaan tiba-tiba sunyi sepi.

Krik krik kerik... krik krik kerik.. 

Bunyi cengkerik merdu di laman seri rumah Datin Seri Markonah mengisi ruang 'kosong' itu. Sehinggalah Auntie Sherry bangun dari tempat duduknya, "Konah, I pegi tengok Ani kat atas ye?" (Konah je Auntie Sherripah panggil Datin?)

Datin Seri Markonah mengangguk mengiakan.

"Saya ikut boleh?" Ali menyapa.

Semua mata yang ada di situ berkalih menjeling tajam kepada Ali.

"Eh, gurau jeeeeeeeeeee laa". cover Ali sambil menggaru kepala lututnya yang tak gatal.

"Ali, mai ikut mama pergi dapur nak hidang. Tak lapar ke perut tu?"

'mama'?


***

Tok tok tok..

"Ani, boleh Auntie masuk?"

Suara Auntie Sherry kedengaran di luar pintu. Ani yang masih merah padam itu kelam kabut jadinya.

"Jangan masukkkkkkkkkkkkkkkkk!" jeritnya dalam hati, tetapi pintu telah dikuak.

Muncullah figurative manusia dalam bentuk Auntie Sherry kesayangannya itu.

"Auntie.." akhirnya Ani bersuara (akhirnya Ani bersuara.. kata penulis, dari awal dulu tak pernah berkata-kata watak Ani ni kecuali dalam hatinya)

Auntie Sherry mara ke depan, lalu dipeluk gadis kesayangannya itu. Titis air mata berlinangan dari redup mata si gadis sunti itu.

"Ish, Ani, kenapa menangis pulak ni?"

Air mata Ani semakin laju mengalir.

"Tak tahu, tak tahu, Ani sebak. Sebab dari dulu Ani memang nakkan hubungan yang halal dengan Ali. Ani penat menyimpan dan melawan rindu pada Ali. Ani tau it's not wrong to have the feeling before marriage, tapi to rindu berlebihan sehingga seakan2 Alilah kebahagiaan Ani, it's wrong. Ani selalu menyesal bila menjawab panggilan Ali dan berborak dengannya. Ani rasa bersalah. Ali pun pernah nyatakan benda yang sama, yang dia rasa tak sedap hati dengan keadaan macam ni. Setahun lebih dah kami cuba limitkan rasa ni. Ani cuma nak jadi isteri kepada seorang yang Ani percaya mampu membimbing Ani ke syurga. Ani tak pernah teringin lebih dari itu. Auntie paham kan?" terang Ani dalam hati. Tak mampu diukir perasaan itu di bibir mulusnya.

"Auntie faham Ani. (eh, tiba-tiba pulak?) InshaAllah, Auntie akan cuba bincang dengan mama kamu untuk ikatkan tali perhubungan kamu sebelum kamu balik ke Prague bulan sembilan ni."

Pelukan Ani bertambah erat. Titis air matanya bertambah deras.

Auntie Sherry tersenyum. Dia bangga punya bakal menantu semurni Sarahani Mainora.

***

In the meantime, Ali baru lepas tolong Datin Seri Markonah berhidang. (Cubaan ambik hati la katakan). Mat Lazim melambai tangannya dari ruang tamu memberi isyarat supaya kemari.

"Ali, hang ni kan, buat penaya kami ja. RM20,000 konon, padahal Datin tak mau sesen pun duit hang. Motor Mut, Motor Ahmad ngan aku, sapa nak ganti? Jual kamera konon. Hoi kamera hang tu tak sampai RM2,000 pun la! Ni kami juai motor kami bagi kat hang, hang tak habaq kat Datin?"

Ali tersengih.


-TAMMAT-

Tuesday, November 29

Status FB Panjang #2 : Escapism

Bila kita hilang sesuatu, secara otomatik kita akan resah gelisah tak senang duduk dan sentiasa tercari cari benda yang hilang tu. Iman tu hakmilik setiap manusia, kerana roh kita beriman pada fitrahnya, cuma kita lupa janji kita pada Allah bila turun ke dunia, maka sepatutnya, kita sentiasa tercari cari keimanan, suasana keimanan, liqa liqa, tarbiyah yang menyuburkan semula iman, tapi tak semua yg berbuat demikian, terlalu ramai dari kita (termasuk penulis) bila dah down tak jumpa cari (misalnya) handphone yang hilang, maka kita akan down dan cuba escape dari benda tu, tido ke tengok movie ke etc2, sesuatu yg buat kita lupa sementara yg handphone kita hilang, tapi pada hakikatnya, handphone kita tetap hilang, mama kata haritu (masa wallet hilang, escapism term dia, lepas tension tak jumpe cari, tido lame2 tak nak bangun), manusia sekarang ni agak2 banyak tak yang cuba tak fikir pasal mati? 'ish, ko ni jangan la cakap pasal mati', 'bosan la agama, tak cool, tak fun', etc2, dan bermacam2 escapism manusia buat tak nak fikir tentang hari akhirat, hari pembalasan, enjoy sakan, party all nigt like theres no tomorrow, berusaha sungguh2 untuk enjoy themselves dan tak fikir dah apa2 lain, tu barat lah kan, dan kita pun terikut2 budaya barat, macam Aiman Azlan cakap, bila paham cinta ikut definisi hollywood memanglah jadi macamtu, samalah kita, paham hidup ini ikut kaca mata kpop, jpop, indopop, hollybollywood, drama2 melayu yg tak sudah2 dgn konflik yg ntah pape tak membangun minda, so tak hairanlah, kita jadi lupa akan akhirat, kata Suhaib Webb, Akhirat Deficit Disorder (ADD), kerana escapism escapism yang kita kejar dan terus kejar, ingatkan ianya memberi kebahagiaan, rupanya shortlived je, dan kita back to mengejar another kebahagiaa n, sedangkan mereka yang beriman itu kata Nabi, 'ajaba, ajaib, timpa musibah ke dapat kejayaan ke dua2 bersyukur, bukan macam kita (termasuk penulis) dapat kejayaan bersorak, bila dirundung kekalahan mengutuk fate, menyalahkan orang itu orang ini (mcm bkaitan dgn Msia kalah 3-2 smalam?) tak kesahlah, yang penting bila kita hilang tercari2 hidayah Allah tu, cuba check, entah2 kita dah terlalu lama diselubungi escapism sehingga tak sedar pun apa yg berlaku sebenarnya.

Saturday, November 19

Status FB Panjang #1 : Cuma Sharing

Manusia, kalau member dia lupa ajak pegi kenduri kawin, mesti ungkit sampai ke tua punya la, kalau terambik barang dia pastu terlupa pulangkan, bukannya nak mintak tapi canang dekat orang padahal orang tu terlupa, kalau kita pinjam barang pastu pulang rosak, memanglah tu the first and the last, kalau kita janji dengan dia, then sebab ada hal lain tak boleh nak kotakan janji tu, haha memang sampaikiamat dia akan ungkit balik. kalau kita bercakap and tiba-tiba dia terasa hati, memang tersimpan bawak mati. kalau kita bersaing tak kira meniaga ke apa ke kan, pantang buat salah sikit memanglah dia akan canai sampai lumat. kalau kita buat salah tak sengaja nak mintak maaf, hai mintak maaflah tunggu raya nanti tu pun belum konfirm maafkan. kalau adik beradik berebut harta mak bapak, memang dari anak merangkak sampai dah bercucu tak selesai benda tu. dan kalau dia pernah tolong kita, pastu dia mintak tolong kita tak mampu nak tolong, memanglah kan, bingit jugak telinga dengar ungkitan demi ungkitan.

tapi Allah, kita buatlah dosa macamana pun, tinggalkan solat, tak amanah dalam jadi hambaNya, dari kita lahir Allah tak pernah lupa nak bagi nikmat dekat kita, tapi kita selalu lupa ingat Dia, Dia tak pernah ungkit pun, tak pernah nak kecik hati, dengki etc, bahkan Dia sentiasa tunggu kita, siap turun ke langit bumi pada setiap 2/3 malam untuk tengok hamba mana laa yang nak mintak maaf mintak ampun kat Dia. tu pun Dia still tak buat sekatan nikmat dekat kita, tapi masih lagi kita tak bersyukur. maka solatlah, dan mintalah dengan sabar. hidup ni tak lama. baru je dulu kita main kejar sampai seluar koyak masa dekat sekolah, sekarang dah banyak yang berbadan dua, kalau sekarang busy dengan majlis perkahwinan sendiri and nak kena attend member2 kahwin, tak lama lagi, kita busy nak ziarah mayat-mayat member kita, tu pun kalau sempat nak jadi tua.

tapi still, kita selalu lupa. bukan je melayu mudah lupa. manusia tu memang sifat dia pelupa. carilah member yang suka untuk ingatkan, cari dan duduklah dalam usrah/halaqah setiap minggu untuk refresh iman, tukarlah masa daripada melangut youtube kepada merungkai quran yang Allah bagi sebagai panduan, daripada pil pil stress dan muzik muzik hardcore metal untuk tenangkan jiwa kepada solat dan ingat pada Allah. bukan apa, takut masa dah takde. menyesal pun, tak berapa nak guna. dan memanglah, yang bercakap, kena buat dulu, kalau tak dia yang kena dulu, tapi kena jugak bercakap, ajak orang berubah, buat baik sama-sama, sebab kita nak happy happy dekat syurga sama-sama. kalau sekarang payah nak jumpa semua orang, takde masa and jauh sangat nak catchup dengan kawan-kawan lama, rindu kawan-kawan lama, nak sembang-sembang cerita lama, kat syurga there's no such problem. so, jomlah kita jadi baik sama-sama. orang yang cool di mata manusia, tak semestinya cool di mata Allah, orang yang nampak lame gila di mata kita, mungkin dia sangat cool di mata Allah.

dan sebab manusia ni fitrahnya cepat jemu, sekejap sekejap nak tukar kereta, tukar susun bilik, baju raya takdenye pakai yang sama tiap2 tahun, handphone tak yah cite la at least setahun tukar baru, kalau tak tak updated lah kan. sama la dengan ibadat kita, sebab tu Allah mempelbagaikan cara untuk dekat dengan Dia, dan cara untuk mengajak orang balik pada Dia. agama ni bukan rigid, agama ini penuh kesenian. Nabi tak deal orang badwi sama dengan dia deal sahabat, yahudi sama dengan dia deal nasrani, raja sama dengan dia deal hamba. sebab manusia berbeza-beza, anda pandai menulis, anda menulislah, moga tulisan jadi saksi syahadah anda, anda pandai potpet potpet, potpet potpetlah pada yang benar, moga potpetan anda jadi saksi keIslaman anda, kalau anda pandai melukis, melukislah untuk menarik manusia bersyukur, moga setiap garis itu jadi saksi anda. dan seterusnya.

kerana kita cuma ada satu destinasi.

Friday, November 18

Tilam Empuk Berharga..


masa tunggu nak tengok Happy Feet 2 (the movie is awesome I tell you) dengan kakak and aisyh tadi, saya jalan-jalan dekat tempat jual perabot/katil/tilam tengah2 Alamanda tu, ada la sorang nama kak Niza (promoter kat situ), sapa saya, bawak saya tunjuk tilam and bantal yang guna some kind of technology NASA in cushioning their astronauts, saya baring lah atas tilam tu and guna bantal dia, pejam mata kejap. lepas tu bila bangun, dia bagitau harga dia berapa, sambil tak henti-henti cerita tentang kebagusan produk tu (ye, memang bagus, u'll see why kejap lagi) pastu when she realises I look broke (tak tau la kan nape dia tunjuk tilam harga ridiculous tu), dia tunjuk tilam yang dia kata dia guna, when I sit on it, haha, it feeeels really cheap (mind you, harga tilam tu shj RM2,400).

so anyway, masa baring tu saya terasa, ah kalau lah kita dapat rasa macamana syurga tu walau sesaat, mesti kita dah tak kesah dengan seribu tahun hidup bermewahan di dunia, dan kalaulah boleh diumpamakan (walaupun pastilah tak sama kan) kesedapan tidur dan berrelax2 di atas tilam tu seperti berada di syurga, mestilah kita sanggup berpayah-payahan mengumpul duit nak beli tilam yang out of the world tu yang harganya RM22,000 tu. yang pasti, syurga itu mahal, we need to fork out every effort in our tiny space of time, and paling penting, strive untuk ikhlas dalam beramal. yes at first, we'll need to paksa ourself into doing something, lama-lama it will become kebiasaan. ingat tak dulu, masa kecik kita kena paksa mengaji iqra'? (mungkin ada yang ok, tapi rasanya ramai yang rasa terpaksa kot) kayuh basikal dari rumah pergi surau petang-petang, bawak iqra', ulang baca benda yang kita rasa dah master dah, baca elok je rasa, but then ustaz still suruh ulang. then time flies, sekarang bila kita baca quran, is it on our own wills or rasa terpaksa lagi? (or sebab Naqib/Naqibah nak check mutabaah amal?? ^_^ )

takpelah, just do it, and do it again, rasa tak ikhlas, just buat je, lagi elok dari tak buat langsung, because you don't know amalan mana Allah tengok, buat buat buat and buat, sampai bila? sampai our time's up. 'allazi kholaqol mauta wal hayata linabluwakum ayyukum ahsanu 'amala' [Al-Mulk : 2]

kalau anda pernah rasa baring atas tilam yang setaraf mercedes benz/bmw tu, mesti anda rasa nak beli walaupun tak ada duit, dan anda mungkin juga berazam, nanti dah kaya, nak beli satu. tapi memang Allah jadikan syurga itu satu-satu daripada perkara ghaib, yang memerlukan kita percaya padanya. Amatlah tinggi darjat mereka yang beriman tanpa melihat Allah itu. (memang kita tak melihat Allah pun kan?) so, jom lah berusaha bersama-sama, berganding tangan dan bahu, mencari redhaNya melalui amal-amal soleh! semoga kita berjumpa di syurga kelak, dan boleh bergurau senda sambil duduk atas dipan dipan dan dipenuhi bidadari dan ditemani isteri dan keluarga tercinta sambil enjoy kebahagiaan yang tiada cacat cela dan tiada penghujungnya!

Thursday, November 17

Tentang Izyan

girls, don't blindly show off your pretty face, your charm, your manja, hide it well and keep it for your hubby. and please don't sell it off for a low price, to a total stranger. a hidden gem is a well kept gem. gem yang terdedah sana sini will collect calar sana sini, and it will not be pretty. hardness is the ability for a gem to resist scratch. diamond is the hardest of them all, while glass, well, try amik your handphone put on tarmac, and scratch scratch scratch. so, be tough, jual mahal, you'll be a diamond. while most of girls yang Prophet said majoriti penghuni neraka, although they are pretty and they show off their charms and all that and guys would be madly in love with the way the groove and stuffs, they're just a bunch of glasses, waiting to be pounced and scratched and shattered to pieces. you, be a diamond, for Allah's sake.


for shattered glasses, well, Allah is not kejam. glasses can be kitar semula kitar semula kan? so there's always hope. and He's been waiting for you, for so long now. go and get Him. He's most forgiving and most merciful, isn't He?

hiasan terbaik dunia, is not gold or silver or bling bling and all, its uols, wanita solehah. so be proud. :)



p/s: izyan = hiasan

Wednesday, November 16

Cerpen: Hantaran Sarahani Mainora

'Haih, mati aku camni Mut, si Ani tu letak RM20,000 hantaran, mana aku nak cekau duit ni?' rungut Ali yang sudah 3 tahun menaruh perasaan dengan jantung hatinya Sarahani Mainora.

'Ali Sivacandran, janganlah dirisaukan, pasti ada caranya kita dapat mengatasi problem ini semua. Bergantung haraplah pada Tuhan. Kan Dia yang tadbir ini alam.' pujuk Muthu, rakan kerjanya di mamak seksyen 15, Bandar Baru Bangi.

'Aduh, Mut, tu baru hantaran Mut, kenduri kendaranya lagi? Kurang-kurang pakej dekat hotel Seri Anggerik UKM tu pun dah RM16,000, tu pun 350 kepala je, pusing aku Mut pusing runsing!' bingit suasana petang di mamak terkenal di Bandar Baru Bangi itu.

'Ali, aku habaq dah kat hang haritu, yang hang tergedik-gedik nak kat minah pisau cukoq tu buatpa?' bentak Ahmad.

'Woii!' Meja plastik yang dihentak tu hampir terbalik, 'hang walaupun hang dok serumah ngan aku kita share sebilik kadang kadang tertukaq seluaq dalam, hang jangan dok kata dia lagu tu no? Hang ni kawan ka apa?' bentak Ali balik. Air teh tarik yang tumpah tu mula mengalir menuruni meja yang senget tu.

'La, cek habaq betui pa, hang bukan tak tau Li nuh, Lingua Franca tu, bekas ex-boyfriend dia 2 tahun sebelum hang, tak jadi menikah sebab mahar mahai cengapa laa, hang tudia la, tak mau belajaq daripada sejarah, bak kata pepatah, 'man who forget history, will repeat it.''

'Eh, hang pandai no berdrama swasta pulak la ni, ni ni ni, cek, ish awat aku cakap utagha ni, ni, sekarang ni, aku, Ali Sivacandran, perlukan penyelesaian, bukan ungkit2 kesah lama apa cacamerba pa semua ni'. jelas Ali.

'Hey hoy, assalamualaikum, aku Mat Lazim dekat sini, duduk bertenggek dari tadi, ni bro, aku story kat uols, kalau Mat Lazim a.k.a. Dr Love, sesetengah la area-area Klang Valley panggil aku, sesetengah tu panggil Mat Bunga, kalau aku tak dapat selesaikan masalah hang Ali, jangan panggil aku Dr Love dah.' bangga Mat Lazim rakan comel mereka anak jati merah kuning Selangor.

'Apa dia Mat Lazim? Aku nak buat apa?' rengek hmm..sape tah nama tadi, ha, Ali Sivacandran (terpaksa scroll balik atas cek nama).

'Ali, hang kan baru menganut agama Islam, hang pi la mintak kat pejabat agama nuh (sepatutnya nak sebut pusat zakat), mintak bantuan skit. Amcam idea aku? Pastu hang pi la pusing-pusing masjid, mintak donation, saudara baru nak bina 'masjid'.' terang Mat Lazim.

'Ish, hang ni mengarut pa, saudara baru pa dah 15 tahun dah menganut Islam, mengarut', protes Ahmad.

'La, hang cuba pi pimpin Ali ni pi mana2 masjid, mesti orang kata dia saudara baru, walaupun dah 15 tahun sunat, ye tak Ali?' Mat Lazim pertahan statementnya.

'Ya, aku dah 15 tahun sunat pun orang panggil aku 'saudara baru' 'saudara baru' lagi, annoyying la dey, woi. Ni masalah aku tak selesai selesai lagi ni, teh tarik dah 3 round dah.' bentak Ali.

'Sluurrppp' ke tiga-tiga rakan Mut, Mat Lazim dan Ahmad itu serentak memegang cawan menggunakan dua tangan, menghirup teh tarik, sambil menundukkan pandangan dari tajam mata Ali Sivachandran.


***

Petang itu, angin sepoi sepoi bahasa, bertiup tiup membawa lagu pilu.

'truut truut'

'seratus persen, cintaku, hei hei hei, hanya untukmu~, seratus persen, cintaku~~uu~~..'

nada dering lagu Cintaku 100 Persen dendangan Ratu Gelek Mas Idayu bergelek-gelek di gegendang telinga Ali.

'hmph, seratus persen konon' getus hatinya.

'Heylo Abang Ali. Ani beesy lew, lettew kerjew hawi new. Nanty Ani call abang barlick, ok bye~.'

Teet teet teet

Tak sempat Ali berkata apa-apa, terus diletakkan call itu.

Ali memandang nama 'Sarahani Mainora Kekasih Hatiku' di kaca iPhone 4 nya itu sehingga nama itu terpadam.

Dalam diam, dia terfikir, 'betul ke Sarahani Mainora bte Haji Rasman ni nakkan aku jugak. kenapa dia letak RM20,000 tinggi sangat sedangkan dia tahu aku cuma penarik teh dan penebar roti.

Bukan ke perkahwinan itu perkongsian? Kenapa kalau betul 3 tahun ni dia sanggup kongsikan segala kebahagiaan dan kedukaannya dengan aku, kenapa kali ni dia biar aku menderita keseorangan? Apa Sarahani masih tidak percaya pada kesanggupan aku?

Ah, aku bingung. Bingung! RM20,000 bukan sikit. Gajiku cuma cukup-cukup untuk lepas makan minum sewa sebulan, adala baki RM200 hujung tu, tolak prepaid Sarahani RM100, tolak prepaid aku RM50, tinggal RM50 nak simpan. RM50 sebulan, maknanya 400 bulan baru cukup RM20,000, 33 tahun??' Ali mencongak congak dengan jari sambil duduk di bahu jalan melepas pandangannya jauh melepasi jalan raya bertraffic light separa sesak itu.

Dari hijau ke kuning ke merah balik lampu bertukar. Kenderaan demi kenderaan melepasi ruang matanya. 'Mungkin ni jela opportunity aku nak kahwin. Entah siapa lagi yang nakkan aku ni? Tapi kalau betul dia nakkan aku, kenapa mahar tinggi sangat? Aduuuh duh duh Ani..'

Haihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. 

Panjang rungutannya petang itu, bukan kali pertama, tapi kali kedua puluh dua, dia panggil meeting kawan-kawan baiknya, tapi masih tiada solution, Mat Lazim cuma peniaga burger di Jalan Masjid, Ahmad cuma pengawal di bank CIMB seksyen 8, Muthu sama nasib dengannya. Mana la nak rongkah duit sebanyak tu wahai Sarahani Mainora intan payungku...


"Vrooom..vroom..!"

Honda Civic kuning terang bersport rim hijau berhenti di traffic light dekat jalan raya sana,

'Hihihihihihi.. hihihihihi.. awak awak, awak niew funniew lew'

Eh, Ali semacam cam gelak pontianak itu. Difokusnya dekat-dekat pada cermin Honda Civic itu, ada lelaki yang dia kenal sosoknya, di sebelahnya seorang gadis yang dia sangat kenal. Patutlah dia cam gelak pontianak itu, rupa-rupanya..

mungkin ini Honda Civic kuning tu. (credit)

rupa-rupanya bukan Sarahani Mainora, tapi adiknya yang lahir pada tahun sama.

(Fuh..lega pembaca-pembaca)

'Pastilah bukan Ani, takkanlah Ani sanggup nak menduakan aku bila dia dah bagi janjinya pada aku.'


***

'Ma, kenapa Ma letak tinggi sangat hantaran tu? Ani dah kata kat mak haritu kan, Rasulullah kata, sebaik-baik mahar ialah mahar yang mudah dan tak membebankan. Ani dah cakap haritu kat Ma kata tak perlu banyak macamtu, Ani sayang Ali, Ani dah kata kat Ma, cukup mahar surah ar-Rahman dan surah Maryam. Maaa, kenapa Ma buat macamni kat Ani...' getus hati Ani setiap kali berada di dapur dengan emaknya, Datin Seri Markonah Johari. Siapa berani berkata pada emaknya yang super garang itu, even ayahnya pun diam seribu bahasa ketika Ali berkunjung ke rumahnya tempoh hari.

Matanya redup, dan air mata kian terkumpul. Air jernih itu mengalir di pipinya perlahan-lahan. Perlahan-lahan disapu dengan belakang tangannya.

'Ani, cepat la sikit potong bawang tu, minyak dah panas ni. Ish anak dara ni. Tu la, orang suruh tolong Ma masak dari dulu tak nak, tak pandai la, takut minyak panas la, ni dah besar nak kahwin dah ni pun tak reti nak masak lagi'. pot pet Datin Seri Markonah Johari.

'Ye Ma, Ani bukannya tak nak belajar, tapi Ani kan busy belajar medic. Susah kot Ma, tak sempat la sangat nak belajar masak, apatah lagi nak masak. Ma jugak yang suruh Ani buat medic dulu kan. Ni Ani dah sanggup turun dapur ni pun kira ok la ni Ma'. sekali lagi getusnya di dalam hati.

Bawang dihulurkan. 'Ha, Ani, cepat dadukan ayam tu, lepas tu naik atas mandi, pakai lawa-lawa. Malam ni ada tetamu nak berkunjung.' ringkas Datin Seri Markonah Johari.

'Ha, siapa Ma? Kenapa kena pakai lawa-lawa? Bukan ke Ali dah datang nak sunting Ani haritu, Ma pun dah setuju untuk bagi Ani pada Ali dengan mahar tu. Ma, mana boleh macamni. Berdosa meminang atas pinangan orang lain.' soalnya dalam hati sambil tangannya laju memotong dadu dada ayam itu.

(Siapa yang nak datang?)

** tunggulah next episod ye.

Tuesday, November 15

Pelik Hidup Ini

Hidup ni, kadang-kadang ada rahsia yang kita tak pernah faham kenapa or macamana ia terjadi. Bayangkan anda dibuang dari universiti, jika dibuang dari kolej swasta yang bila sebut nama pun orang kata 'ha? kat mana tu?' mungkin orang tak berapa kesah sangat, tapi jika dibuang dari top universities, Harvard ke Oxford ke, orang mesti cakap, ahahaha flop, perasan sangat boleh masuk uni power, padahal otak cetek je. But then, tanpa sijil/degree, kalau ikut dunia sekarang ni, agak-agak macamana la kita nak survive kan? Tapi cuba fikir, agak-agak tanpa Windows yang Microsoft buat, rasanya apa yang akan jadi dengan dunia ni? Mesti macam zaman batu kan?

Kita bila hidup je (bila macam dah umur 9 10 tahun or maybe awal lagi, macam dah sedar our being ni) secara otomatis kita akan fikir, ye, nak kerja, kena ada degree, nak hidup happy, kena ada degree, lebih-lebih lagi mereka yang lahir dari keluarga yang susah. Mesti ayah mak mereka push them hard to study, untuk mereka lebih berjaya, jangan jadi macam mak ngan bapak, hidup susah. Aku terfikir, adakah hidup sebagai seorang yang kaya tu senang? Ataupun hidup sebagai seorang pelajar yang graduate dengan degree, or seorang yang nak mendapatkan title Dr in medicine and Phd tu senang? dan kehidupan selepas dapat title Dr. itu senang?

Rasanya susah jugak kan? Dah dengan kepakaran yang kita ada, hidup takkan jadi sesimple masa kita sekolah dulu, tapi masa sekolah menengah dulu la kita benci gila add math, sebab susah sangat. Ataupun kimia yang macam2 benda kena hafal. Ataupun fizik yang langsung tak masuk akal. (Ok, mungkin agak over, tapi ada je yang rasa macamtu, tak boleh nak masuk langsung, bagi yang senang masuk tu takpela, anda genius, tak semua manusia Allah jadikan genius) Tapi bila makin meningkat dewasa, kita kata dekat adik kita, 'apsal la engko ni beng sangat, sifir ni pun boleh salah', 'alah UPSR je kot, kacang je' padahal hati adik kita tu retak terbelah, sambil menahan air muka kecewa selepas menadah buku dekat muka anda suruh tolong dia belajar. Lupa ke kita dulu pernah struggle jugak nak hafal sifir? Lupa ke kita dulu, dapat 2A je UPSR? Even kalau dapat 5A UPSR pun, tak pernah menjamin kita untuk cemerlang hidup ni.

Balik pada perenggan dua, hidup ni memang susah. Siapa pun kita, dekat level mana pun kita, kerja apa pun kita, tanggungjawab apa pun kita, semuanya susah, dan Allah nak memudahkan kita, dengan memberi kita macam-macam ujian, supaya kita dapat ready untuk kehidupan yang lebih mencabar selari dengan usia kita yang meningkat, sebab as we live this life, hidup akan sentiasa memerlukan lebih dari kita. Tidur akan semakin berkurangan, kerana ia memerah seluruh keringat. Dan itulah gunanya ujian. Dari ujian, kita dapat pengalaman, dari pengalaman, kita belajar untuk menentukan, yang mana baik yang mana nak jadikan pedoman.

Dan Allah cakap, dalam kesusahan (or selepas kesusahan) pasti ada kesenangan. Dan Allah ulang dua kali ayat tu dalam surah Inshiroh, dan Allah sambung dengan 'lepas siap satu kerja, teruslah bersungguh-sungguh'. Sebab hidup ni lepas susah, senang, susah balik, pastu senang balik, susah susah susah (sambil terselit kesenangan kemanisan celah tu) lepas tu senang, pastu susah balik, dia macam, gendang yang bertalu-talu memukul di tepi telinga kita, 'dam dam dam pang pang dam pang dampang' tak henti henti sampai kita mati.

Pastinya dalam kesusahan itu benar ada kesenangan. Siapa kata menjadi seorang abid tu senang? Seorang yang patuh pada tuannya itu senang? Bukan senang menanggal ego untuk sujud tunduk pada arahan Sang Pencipta. Ia memerlukan mujahadah melawan nafsu, a battle yang last till our last breath. Tapi dalam kesusahan bangun malam itu, ada kemanisannya ketika bermunajat dengan Dia, dalam kepayahan berpuasa ketika mana semua orang pelahap depan kita itu, ada kemanisannya ketika berbuka, dalam kestrugglelan menjadi seorang yang soleh itu, ada kemanisannya ketika mengakad lafaz nikah seorang yang solehah.

Dan dalam kehidupan yang penuh kepayahan ini, pasti ada kesenangan, di syurga nanti. Eh tak, seawal nyawa kita diambil. Jika betul kita struggle dalam hidup ini untuk Allah semata, kita akan gembira nyawa kita diambil, kerana dalam kubur kelak, kita akan diberi muqaddimah muqaddimah syurga, di buka seluas-luasnya, dispray haruman syurga, nampak syurga dari jauh, pastu rasa tak sabar-sabar nak hari Kiamat sebab nak masuk syurga. Dan tak ada siapa kata nak mencapai itu senang. Allah menginginkan kesenangan itu untuk kita, sebab tu Dia beri kita ujian demi ujian, tetapi Maha Adil lah Dia, Dia akan balasi kita dengan seadil KeadilanNya. Tidaklah ada yang lebih memenuhi janjinya selain daripada Allah.

Maka berakit-rakitlah ke hulu, berenang-renanglah ke tepian, bersusah susahlah dahulu, nanti kita bersenang-senang kemudian. Bak kata seseorang tu, 'mujahadah itu pahit, kerana syurga itu manis'. I'd say, sepahit-pahit kopi pun, kita suka jugak minum. atau sepenat-penat main bola pun, kita suka jugak main kan? atau sepenat-penat jalan shopping, kita pergi jugak shopping. sebab dalam kepayahan itu ada kesenangan. begitu cantiknya Allah susun kehidupan ni. Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar~.

Monday, November 14

Hilang Wallet


If you lose something important, you will definitely find it in the last place you look.

oh and this also applies to happiness too, bila kita hilang happiness, ketenangan, kite selalu cuba cari ketenangan/kegembiraan dgn tengok sunrise/sunset, stargazing, go for massage, counter stress pills, tengok movie sambil makan aiskrim, nangis berlinang2an, mengadu kat bestfriend, enjoy sakan dekat genting, pegi karok sampai kering tekak, masak/makan sedap2, keluar tengah2 malam pegi mamak or krunchy fried chicken, drive around kl, take days off and go for holiday, but the last place we will look for happiness, is in Allah, try find it in Allah, when everyone is asleep, pray sunat 2 rakaah, and in the last sujud, mengadulah pada Allah sepuas-puasnya.

p/s: found my wallet. alhamdulillah. silly me :P (this is one thousand one times I lost my wallet. I think I need someone who can look after my wallet soon ^^)

Friday, November 11

Betrayal

how can you expect someone to return your love when you didnt love wholeheartedly?

but yet again, we still say it on our lips a million times 'i love u' 'this hearts only for u' 'i live my life for you' 'theres none but u' but deep within our hearts we don't really mean it. we're just faking it out, and hoping we might gain something from it, but Allah knew from the beginning, whose sincere and whose not.

and mcm kita lah manusia, kalau cinta sbb utk gain something, and when kantoi our true niat, surely we're the most hinaest person on earth, and can u expect anyone to even trust u again?

kita dengan Allah macamana? saban hari kita reiterate our ikrar 'solatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanyalah utkMu Allah, tuhan sekelian alam' but then, we try to escape, to cheat our way out and we fake our action and we sweep our sins bawah karpet and hoping it will be forgotten. memang layaklah kita duduk di neraka paling bawah, lebih bawah drpd kafir, wpun diorang tak percaya/lawan Allah, kita ni betray Allah when Allah has given everything that we could ask.

love is to give, and not expecting to get anything from it. love is sincerity. love is not mentioning your deeds. love is not mentioning your efforts. love is not mentioning your pains. and whilst we can return someone's love, it will be full of kekurangan. and that kekurangan, should be tampung by sabr and understanding. but hey, when you give your love to Allah, He will not and will never sia-siakan any of your effort though it seems lekeh in human's eye, it might be your ticket to jannah.

let's try to relate to that, and ask Allah to forgive our past sins, and change, slowly but have strong intention that we want to be a better servant for Allah. may He forgive our sins yg bergunung2 dan berlautan ni.

Allahumma ja'alna fi qulubina nuro, wa fi absorina nuro, wa fi sam'ina nuro, wa 'an yaminina nuro, wa 'an shimalina nuro, wa amamina nuro, wa khalfina nuro, wa fauqina nuro, wa tahtina nuro, waja'alna nuro.

'Ya Allah berikanlah dalam hati kami cahaya, dan di mata kami cahaya, dan di pendengaran kami cahaya, dan di kanan kami cahaya, di kiri kami juga cahaya, di depan kami cahaya, di belakang kami cahaya, di atas kami cahaya, di bawah kami cahaya dan berikanlah kami cahayaMu.'

Saturday, November 5

Gaddafi, Libya dan Dr Hafidzi



Jejak Ilmu di Universiti Islam Antarabangsa (UIA)

Tajuk: Gaddafi, Libya, dan Signifikasinya Pada Dunia Islam.

Tarikh: 27 Oktober 2011

Penyampai: Prof Madya Dr Hafidzi Md Noor (Palestinian Centre of Excellence, PACE)

Anjuran Karisma Gombak.


Semoga bermanfaat. Sila share jika nak, tak ada copyright inshaAllah. May Allah bless Prof Hafidzi so that he can delivers more lectures as this in the future inshaAllah.

Friday, November 4

Titis Hujan Hasil Dari Awanan Mendung


memang sedap hujan2 ni nak tido, rasa tenang and aman je kan? tahu tak Nabi kalau nampak awan mendung datang, Aisyah kata dia perasan riak wajah Nabi berubah. Aisyah tanya la kenapa, Nabi jawab macam mana dia tak resah, bila mana ada umat dulu yang suka bila mendung datang, sebab dah bertahun-tahun tanah kering kontang, konon nak hujan tapi sebenarnya awan mendung tu bawak azab Allah.

[Al-Mulk:17]

mungkin 'kebaikan' yang kita rasa bahagia dengannya tu sebenarnya satu bentuk azab yang Allah berikan, tanpa kita sedar, nauzubillahiminzalik. keamanan, kebahagiaan yang plastik.

'Malaysia kan negara yang aman damai, masyarakatnya sopan santun...' tapi tak sedar stastistik rogol (yang direkodkan, off rekod confirm berganda lagi) Malaysia duduk tangga ke 38 dunia (bola no berapa? 150 lebih?) tak termasuk isteri yang menjual harga diri untuk lunaskan hutang ratusan ribu, tak termasuk kes-kes selingkuh si suami tanpa pengetahuan isteri.

Luaran tak pernah melambangkan yang dalamnya. Macam satu post di SCSD: Perasaan Itu Kadang-Kadang Plastik

Sunday, October 30

Sembang di FB: Ikhlas

HM: (status update) "ikhlas itu rahsia kita dengan Allah, so kenapa nak cerita rahsia dengan orang? dah tak jadi rahsia la."

Leicestrian: benar :)

Mancunian: "awak2...saya takut la nak beramal. karang amal saya tak ikhlas. bagaimana nak settlekan ya?

HM: yg bertanya lagi tahu dari yang ditanya :)

Mancunian: weh. hadoi. aku tny betui ni sebab:

Seorang ulama yang bernama Sufyan Ats Tsauri pernah berkata, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah.” Niat yang baik atau keikhlasan merupakan sebuah perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan sering berbolak-baliknya hati kita. Terkadang ia ikhlas, di lain waktu tidak. Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, ikhlas merupakan suatu hal yang harus ada dalam setiap amal kebaikan kita.

camna eh?"

HM: kan pakcik banna pernah cakap, or dia buat actually, yg sebelum ucapan dia, dia tolong layman susun kerusi dekat dewan tu, sebab dia kata, dia tak tahu yg mana ikhlas/Allah terima, susun kerusi atau bagi ucapan tu. but then dia still bagi ucapan tu jugak kan?

so, rasanya, mcm org yg tak pandai buat kek, nak buat kek, tapi takut tak sedap, last2 tak buat. padahal buat je lah, tak sedap, baikilah next time, kalau tak sedap lagi next time, baiki lagi. manusia ni kerja dia baiki diri je sebab dia takkan pernah perfect.

tak kata ianya senang, tapi buat je. then jaga niat tapi mesti kita terlupanya nak jaga, so takpelah, buat lagi next time, jaga niat lagi, then lupa lagi, tapi takpelah, buat lagi n buat lagi, tunggu sampai Allah putuskan amal mana yg Dia terima.

pernah dengar hadith (or maybe bukan hadith) yg bunyinya macam, siapa yang tinggal solat sunat dekat masjid/surau sebab risau dia tak ikhlas buat sbb ramai orang tgk, tu maknanya dia tak ikhlas.

ikhlas ni rasanya, buat jelah. bila banyak2 pikir tu, time tu syaitan akan kacau. bila dah set azam nak buat, buat je, then fatawakkal 'alallah. then kita harap Allah terima amal kita sbb amal kita kita ni takkan pernah sempurna/betul 100% pun. yg penting, buat.

wallahua'alam ch**.

Leicesterian: mashaallah . wacana minda ni :)

Lancastrian: nice one ic**** :) buat je buat je..kesungguhan kita mencari keikhlasan tu pon InsyaAllah Allah akan nilai 8)

HM: kesungguhan mencari keikhlasan tu lah tanda ikhlas? :)

Lancastrian: konsistensi dalam membuat kebaikan itu pulak tanda sebuah kesungguhan :)




***Sembang di FB cuma posts2 yang mungkin bermanfaat untuk pembaca. Share di blog supaya ramai lagi dapat ikut sembang di FB. ^^