Thursday, December 10
Takdir Fate نصيب
By
Hisham Mahir
Auzubillahiminassyaithonirrajim.
Bismillahirrahmanirrahim.
"Segala takdir terimalah dengan hati yang terbuka
Walau terseksa ada hikmahnya
Harus ada rasa bersyukur di setiap kali ujian menjelma.
Itu jelas membuktikan Allah menyayangimu setiap masa.
Menguji tahap keimanan sedang ramai terbiar dilalaikan.
Hanya yang terpilih saja dari berjuta mendapat rahmatnya.
Segala ujian yang diberi, bersyukurlah."
Petikan dari Rahmat Ujian - Mestica.
Bila sesuatu kebaikan/nikmat kita kecapi, respon pertama yang kita terima, "power aa ko.." dan selalunya, kita akan bertindak balas dengan berkata, "eh, biase la, tengok badan ar."
Bila sesuatu yang buruk berlaku pada kita, respon pertama rakan pada kita, "sabarlah.." dan selalunya, kita akan bertindak balas dengan berkata, "cakap senang la."
Setiap takdir(baik/buruk) itu telah ditetapkan Allah sebagai suatu ujian.
Satu hari Saidina Ali bersama orang suruhannya ke satu kawasan di luar bandar, ketika singgah di masjid, diberi kudanya kepada seorang lelaki lalu diminta dijaganya kuda itu dan Saidina Ali berjanji akan memberi upah kepadanya sesudah dia selesai bersolat. Ternyata apabila Saidina Ali keluar bersama orang suruhannya, kudanya ditinggal bersendirian dan saddle (pelapik tempat duduk) kuda itu hilang. Saidina Ali menyuruh orangnya ke pasar untuk mencari saddle itu kembali dan menjumpainya serta membeli daripada orang yang diamanahkan menjaga kuda itu sebanyak sekian jumlah wang. Sepulangan orang suruhannya ke Saidina Ali, beliau bertanya kepada orang suruhannya tentang harga saddle itu. "Demi Allah, aku ternyata ingin memberi sekian jumlah wang itu ketika kita selesai bersolat di masjid ini tadi. Namun Allah menginginkan lelaki ini menerima wang itu melalui cara yang haram, sedangkan ia boleh memperoleh secara halal."
Takdir itu ditetapkan Allah. Tak kesah kita cuba mengelak pun, kita akan menerimanya juga.
Macam kisah Papadom Khalis. Jika Khalis tak pergi ke Spicy Kitchen pada malam itu, dan terus pulang ke rumah, namun Allah telah menuliskan bahawa Khalis akan mendapat sekeping dua Papadom, mungkin Khairon akan membawa pulang Papadom untuk Khalis, atau mungkin Afif terasa ingin menerai membuat Papadom, atau mungkin Khalis mencuri Papadom itu. Takdirnya, Papadom itu pasti akan berada dalam mulut Khalis malam itu, caranya saja yang menjadi persoalan.
There's no such thing as untimedly death. He died before his time came. It's his fate that he will die at that time, nevermind the causes, shot in the head, burnt to death, car accidents, heart attack, whatever it is, his time had came, and he shall go.
Takdir itu ditetapkan Allah. One way or another, you'll get what have been written to you.
Sometimes we get upset upon receiving some ujian/dugaan, accidents, deaths, or disease when what we should do is to thanks Allah. In a way, we see things as unfair to us, we think that we deserve to have it, but indeed Allah knows better than we are (of course!).
"If it's not meant for you, don't lose heart, Allah knows better."
That's why only the Believers are always at peace and comfort because they believe Allah knows what's good for them. He took away your girl because you might not lead a good life with her or there's a suitable guy for her than you are. He give you bad results this time so that you feel the need to up your study and eventually graduating with 1st class. He might give you disease/flu just to make you closer to Him (dah demam, mesti dok doa je kan mintak sembuh). He might tests you with certain incidents that will either improve your iman or downgrade it. Only those who believe are thankful enough on whatever things that happens, whether it's bad/really2 bad in the eyes of mankind but solely, it's always good in His eyes. Why? Because things that happens are all just to test your iman, and to accept it wholeheartedly, that shows how grateful you are to Him, and certainly He'll be happy to put you in Jannah insyaAllah.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani dan orang-orang Saabiin, sesiapa di antara mereka itu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita."
(2:62) similar verse (5:69)
Allah said it too well.
While it's always us trying to comfort our heart by any mean, you know the simple thing like when you broke up, to cure your heart is to find a replacement, and things like that, why don't we check our Iman?
When something happens and we feel discomfort and truly saddened by it, ask how are your Iman? As like Allah said in the verse, the Believers will not be worried nor they will be saddened. Those are the people whose Iman is strong. The believe in Allah is so strong.
So if things happen next time (or is happening or has happened and you're still can't move on), and yet we still feel sooo terribly sad about it/ we hate it sooo much/ we can't forgive him for doing that thing/ we can't accept why does this happen, check our Iman. Perform solah, read the Quran, ask His forgiveness and His mercy, insyaAllah when our Iman is stable or at a high note, we won't feel sad/ we won't hate/ we will forgive and forget/ we will accept, because Iman yazid wa yanqus (Iman goes up and down) like boiling water, fluctuating vigorously.
Watch out for next "ujian". May Allah bless us.
Bismillahirrahmanirrahim.
"Segala takdir terimalah dengan hati yang terbuka
Walau terseksa ada hikmahnya
Harus ada rasa bersyukur di setiap kali ujian menjelma.
Itu jelas membuktikan Allah menyayangimu setiap masa.
Menguji tahap keimanan sedang ramai terbiar dilalaikan.
Hanya yang terpilih saja dari berjuta mendapat rahmatnya.
Segala ujian yang diberi, bersyukurlah."
Petikan dari Rahmat Ujian - Mestica.
Bila sesuatu kebaikan/nikmat kita kecapi, respon pertama yang kita terima, "power aa ko.." dan selalunya, kita akan bertindak balas dengan berkata, "eh, biase la, tengok badan ar."
Bila sesuatu yang buruk berlaku pada kita, respon pertama rakan pada kita, "sabarlah.." dan selalunya, kita akan bertindak balas dengan berkata, "cakap senang la."
Setiap takdir(baik/buruk) itu telah ditetapkan Allah sebagai suatu ujian.
Satu hari Saidina Ali bersama orang suruhannya ke satu kawasan di luar bandar, ketika singgah di masjid, diberi kudanya kepada seorang lelaki lalu diminta dijaganya kuda itu dan Saidina Ali berjanji akan memberi upah kepadanya sesudah dia selesai bersolat. Ternyata apabila Saidina Ali keluar bersama orang suruhannya, kudanya ditinggal bersendirian dan saddle (pelapik tempat duduk) kuda itu hilang. Saidina Ali menyuruh orangnya ke pasar untuk mencari saddle itu kembali dan menjumpainya serta membeli daripada orang yang diamanahkan menjaga kuda itu sebanyak sekian jumlah wang. Sepulangan orang suruhannya ke Saidina Ali, beliau bertanya kepada orang suruhannya tentang harga saddle itu. "Demi Allah, aku ternyata ingin memberi sekian jumlah wang itu ketika kita selesai bersolat di masjid ini tadi. Namun Allah menginginkan lelaki ini menerima wang itu melalui cara yang haram, sedangkan ia boleh memperoleh secara halal."
Takdir itu ditetapkan Allah. Tak kesah kita cuba mengelak pun, kita akan menerimanya juga.
Macam kisah Papadom Khalis. Jika Khalis tak pergi ke Spicy Kitchen pada malam itu, dan terus pulang ke rumah, namun Allah telah menuliskan bahawa Khalis akan mendapat sekeping dua Papadom, mungkin Khairon akan membawa pulang Papadom untuk Khalis, atau mungkin Afif terasa ingin menerai membuat Papadom, atau mungkin Khalis mencuri Papadom itu. Takdirnya, Papadom itu pasti akan berada dalam mulut Khalis malam itu, caranya saja yang menjadi persoalan.
There's no such thing as untimedly death. He died before his time came. It's his fate that he will die at that time, nevermind the causes, shot in the head, burnt to death, car accidents, heart attack, whatever it is, his time had came, and he shall go.
Takdir itu ditetapkan Allah. One way or another, you'll get what have been written to you.
Sometimes we get upset upon receiving some ujian/dugaan, accidents, deaths, or disease when what we should do is to thanks Allah. In a way, we see things as unfair to us, we think that we deserve to have it, but indeed Allah knows better than we are (of course!).
"If it's not meant for you, don't lose heart, Allah knows better."
That's why only the Believers are always at peace and comfort because they believe Allah knows what's good for them. He took away your girl because you might not lead a good life with her or there's a suitable guy for her than you are. He give you bad results this time so that you feel the need to up your study and eventually graduating with 1st class. He might give you disease/flu just to make you closer to Him (dah demam, mesti dok doa je kan mintak sembuh). He might tests you with certain incidents that will either improve your iman or downgrade it. Only those who believe are thankful enough on whatever things that happens, whether it's bad/really2 bad in the eyes of mankind but solely, it's always good in His eyes. Why? Because things that happens are all just to test your iman, and to accept it wholeheartedly, that shows how grateful you are to Him, and certainly He'll be happy to put you in Jannah insyaAllah.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani dan orang-orang Saabiin, sesiapa di antara mereka itu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita."
(2:62) similar verse (5:69)
Allah said it too well.
While it's always us trying to comfort our heart by any mean, you know the simple thing like when you broke up, to cure your heart is to find a replacement, and things like that, why don't we check our Iman?
When something happens and we feel discomfort and truly saddened by it, ask how are your Iman? As like Allah said in the verse, the Believers will not be worried nor they will be saddened. Those are the people whose Iman is strong. The believe in Allah is so strong.
So if things happen next time (or is happening or has happened and you're still can't move on), and yet we still feel sooo terribly sad about it/ we hate it sooo much/ we can't forgive him for doing that thing/ we can't accept why does this happen, check our Iman. Perform solah, read the Quran, ask His forgiveness and His mercy, insyaAllah when our Iman is stable or at a high note, we won't feel sad/ we won't hate/ we will forgive and forget/ we will accept, because Iman yazid wa yanqus (Iman goes up and down) like boiling water, fluctuating vigorously.
Watch out for next "ujian". May Allah bless us.
Wednesday, December 9
Aku tak dak pun. Jeles ke? Dak aih.
By
Hisham Mahir
Aku tak dak
"Pelik gila hang ni. Takdak GF?"
"Takkan takdak kot."
Aha, tak dak.
"Come on la. Semua orang ada kot. Kalau takdak lagu mana hang nak kawin? Lagu mana hang nak kenal bakal bini hang kalau tak couple?"
Takpa la.
"Hang ni nak jadi apa tak tau. Pelik aku tengok. Tak dak couple. Tak musim la. Tengok aku, 4 5 orang dah couple ngan aku setakat ni."
Hang bangga ka ada ramai?
"Ha tu dia la hang tak tau. Perasan dicintai ni. Seronok wo. Rindu-rinduan jadi kenang-kenangan. Lagi ramai lagi seronok. Malam2 layan awek. Rasa macam tak nak mati."
O..
"Ish, hang ni.. Orang lain suma hang out ngan kawan, pi tengok movie ngan awek, layan karaoke, pi jalan2 dating ngan awek, pegang2 tangan, peluk2, cuit2 sikit, dah lame2, make love sikit. Best woo! Tu baru la kehidupan beb! Tak dak nafsu dah ka? Hang ni macam makhluk asing dah aku tengok."
Rasulullah SAW bersabda, “Islam bermula sebagai sesuatu yang dianggap asing dan ganjil. Dan ia akan kembali sebagaimana permulaannya, dianggap asing dan ganjil. Maka, beruntunglah orang-orang yang ganjil” Riwayat Bukhari. Tak pa, biaq aku jadi makhluk asing. Aku tak buat salah pun.
"Hang ni memang tak dak life la. Hidup sat ja kot. Malas la aku nak cakap ngan hang."
Baginda ditanya, “siapakah orang-orang yang asing itu?”
Baginda menjawab, “iaitulah mereka yang berusaha memperbaiki manusia ketika golongan ramai sudah menjadi rosak”
"Hang yang rosak. Bajet baguih sangat. Konon alim la tak couple? Pi la duduk kat masjid 24 jam sehari, pi dakwah kat orang pi. Bajet."
"Ha la, aku hepi apa? Tiap2 kali aku call dia aku dok gelak2, rasa bahagia, bila keluaq pun, kami bukan buat apa pun, jalan sama2 ja."
Takpa la hang hepi. Aku tak mau la couple. Sakit hati ja bila kena tinggai/kecewa. Baik kawin terus, senang. Tak dosa, dapat pahala lagi. Pastu tak dak hijab dah ngan wanita tu.
"Tu hang kena kecewa. Sapa suruh tak pandai jaga hati perempuan? Pastu nak salah kan orang lain pulak."
Masa gaduh hang hepi ka?
"Time tu ya la, tapi pastu baik2 semula, ok la, hepi balik."
Depan Allah kat hari Akhirat nanti, masa Allah panggil dan tanya dosa2 yang korang buat dulu, time tu masing2 nak lepaskan diri dari guilty, salahkan orang lain.
"Hang tak couple, apa hang tau? Kami betul2 mencintai sama2 kami, takkan nak salahkan dia pulak."
Sedangkan masa kat Padang Mahsyar tu semua orang bogel. Tak dak sapa pun teringin nak tengok bahagian sulit orang lain sebab takutkan perhitungan yang bakal dijalankan, hang kata hang boleh toleransi lagi time tu?
"Ah, hang ni, hang nak Islamic, pi la sorang-sorang. Biaq pi kat aku dgn kehidupan aku. Pandai2 la aku jawab kat Allah nanti. Mati nanti kubur lain2."
Takut kubur hang kat seblah aku, bising dengaq kena tibai ngan malaikat.
"Kuang hajaq."
Tak dak la, aku pelik la hang ni. Hang tau dah dosa, tapi dok buat jugak. Tak yakin ka ada pembalasan nanti?
Allah berfirman, "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (99:8)
"Ah fed up la aku hang ni. Bajet golongan nak masuk syurga. Yakin sangat la tu masuk syurga. Bajet alim sangat."
Dahtu hang nak masuk neraka ka? Aku nak masuk syurga.
"Eh, come on la. Allah jadikan manusia ada perasaan kasih sayang. Salah ke nak mencintai keranaNya?"
Dok rindu gila babeng, pegang2 tangan, peluk2, tu mencintai keranaNya? Hrmm.. sedangkan hati yang rindu dan menginginkan kepada perkara haram itu pun berdosa, apatah lagi perkara yang fizikal dan nampak di mata manusia. Kalau manusia tak nampak pun, ingat dalam bilik/tempat gelap, Allah tak nampak? Malaikat keliling tak nampak? Kalau nak buat terang2, malu. Tau dosa, segan, jatuh air muka, abis kalau buat belakang semak, belakang lorong, tak segan? Tak jatuh air muka? Tak dosa?
"Eh yg hang nak tuduh2 aku buat benda tu ni kenapa? Berdosa besaq tau menuduh."
Tuduh ke kalau dah memang pernah menyaksikannya?
"Ah, hang memang nak kena besepai otak la. Panas hati aku."
Panas lagi api neraka. Bertaubatlah dan berdoalah padaNya sementara masih ada kesempatan.
"Cakap senang la. Cuba tengok."
Dah cuba, dah try, dah test, boleh je tinggal? Lagipun hang nak cari apa sangat kat dunia ni? Kebahagiaan time berdua? Apalah sangat nak dicompare dengan kebahagiaan di akhirat yang selama-lamanya? Berkorban sikit je, tinggal dulu sekarang, dah kahwin nanti, lampiaskan segala-galanya apa yang terhasrat di hati, kalau sekarang ni dah bagi semua dah, dah kahwin nanti nak bagi apa lagi? Wallahu'alam, aku jarang tengok orang2 beriman bercerai/bergaduh besar sebab kedua-duanya faham akan tanggungjawab mereka terhadap Allah sebagai seorang suami/isteri.
"Susah do."
Tu la ujian. Hang ingat senang2 ka nak masuk syurga?
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur." (Ali-Imran:14-17)
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al-Ankabut:2)
Ujian-ujian ini yang menentukan siapa yang layak masuk ke syurga.
"Hang jeles kot hang tak dak?"
Jeles? Dak aih. Aku bahagia ja lagu ni. Aku ada sesuatu yang hang tak dak.
Hrmm, lagu ni la, perkara ni memang susah. Tapi ni la hakikat kehidupan. Siapa yang lulus ujian Allah, dia lah dapat habuannya. Makin susah ujian, makin tinggi pangkat dan ganjarannya. Siapa yang lena, leka dengan hasutan dunia. Malanglah nasibnya. Sebab tu aku merelakan diri aku jadi makhluk asing. Sebab tujuanku hanyalah Allah, matlamatku syurga, dan jalannya panjang dan mencabar.
.........
Rasulullah SAW bersabda, “Islam bermula sebagai sesuatu yang dianggap asing dan ganjil. Dan ia akan kembali sebagaimana permulaannya, dianggap asing dan ganjil. Maka, beruntunglah orang-orang yang ganjil” Riwayat Bukhari.
"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur." (Al-A'raaf:10)
.........
Tinggalkan maksiat dan jahiliyahmu Hisham, jadilah golongan yang sedikit dan asing.
..........
Berapa banyak dosa kau buat, berapa kalimat taubat. BUKALAH MATAMU PADA KEBENARAN.
Open Your Eyes
Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony
Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?
Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
الحمد الله
Alhamdulillah..
Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony
Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?
Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
الحمد الله
Alhamdulillah..
Saturday, November 28
Kenapa Tiba2 Tertengok Nur Kasih? Aaaaaa
By
Hisham Mahir
Alhamdulillah dikurnia Allah nikmat kesihatan. 2 3 hari demam on off. Harap bukan swine flu. Selepas tido lame dan terjaga tengah malam ni, akibat desakan jiwa, tertengok drama favourite Malaysians, "Nur Kasih".
Mesej dalam cerita Nur Kasih tampak jelas iaitu mengajak manusia kembali pada Allah. Walaupun baru satu episod, tapi niatnya nampak seperti itu. Syabas.
And of course plus cerita cinta sket. "Siapa tu bang?" "Nur. Nur Aminah". Hehe. Of course, dunia sekarang kalau takde kaitan ngan cinta memang tak sah.
Takpela, berbalik pada cerita ini, penceritaannya berkisar tentang how two boys of different personalities being brought up.
Atau, kata lainnya, pembentukan Individu Muslim.
Ibunya menganalisis kembali cara Ayahnya membentuk anak2nya dengan melayan secara sama rata regardless of different behaviour of the boys.
"Mungkin kat situ salah kita. Aidil dan Adam tak sama. Kalau kita bagi air kat pokok ni, berbunga. Kalau kita bagi air yang sama banyak kat pokok tu tak berbunga malah layu pulak, sebab dia perlukan tanah kering untuk subur, dia nakkan matahari, kita bagi air."
Walaupun mungkin kena cara dengan Aidil, Adam yang sifatnya berlawanan dengan Aidil mungkin memerlukan cara lain. Each person ada karakter sendiri yang perlu ditangani dengan cara yang unik. Ada yang makan tamparan, ada gak yang tak makan2 saman lepas kena tampar. Rambut sama hitam, hati lain2. Secara sunnatullahnya, Aidil berjaya dibentuk dan Adam pula gagal.
Fitrah. Dunia ini satu fitrah. Kita hidup menjalani satu fitrah, ketentuan yang tetap, jika buat A, dapat B. Jika buat C, dapat D. Jika tak buat A, tak dapat B. Allah tetapkan hukum2nya di atas muka bumi ini, Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, sehari 24 jam. Semuanya ada pattern yang tersendiri.
Itu yang kita nampak secara sains tulen. Malangnya manusia sering melihat dengan sebelah mata. Apakah perihal sains sosial tiada patternnya? Apakah pursuit of bahagia itu tiada formulanya? Apakah cara menjadi kaya itu tiada caranya? Apakah obtaining of love itu tiada skillnya? Apakah jatuh bangun suatu umat manusia itu tiada methodnya? Apakah impian menjadi kekasih Allah itu tiada jalannya?
"Sunnatullah (peraturan Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu." (Al-Fath:23)
Dan ramai yang berkata tentang "berubah".
"Memang nak berubah, tapi susah la. Hidayah Allah tak sampai lagi kot."
"Cuba dah ubah, tapi tah la, same je. Tak berubah2 jugak."
"Bagi masa untuk berubah.."
"Aku datang sini untuk berubah, tapi balik kem ni tak de efek pun"
Ya betul hidayah itu milik Allah namun tugas kita untuk mencarinya.
Adakah cukup dengan mencuba? Mungkin tak kena caranya. Mungkin ada yang perlu dikorbankan demi perubahan itu berlaku.
Masa memang diperlukan untuk berubah. Tapi perubahan harus berlaku gradually not instantly. Kerana itu satu fitrah manusia. Manusia berubah secara perlahan2 dan kadang2 tanpa disedari.
Adakah cukup satu tempoh masa yang pendek untuk merubah seseorang? Bukan senang. Rasulullah membentuk gol. muhajirin dalam masa 13 tahun, dan 23 tahun untuk membentuk individu2 yang sanggup mati kerna Islam.
Sebenarnya apa yang kita nak ubah? Perangai? Jiwa? Jasad? Kelakuan? Pemikiran?
“Sesungguhnya dalam jasad itu ada segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah seluruh jasad. Tetapi, apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah itu ialah hati.”
(Bukhari dan Muslim)
Hati. Kita mengubah hati. Kerna hati itu bak kata Rasulullah SAW, Raja bagi diri kita.
Disokong oleh ayatul Furqan:
.. Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada dalam diri mereka sendiri ... (Ar-Ra'd:11)
"mengubah apa yang ada pada dalam diri mereka sendiri" merujuk kepada hati.
Tadi kita bercakap tentang fitrah dan pattern2 dalam sains sosial. Jadi, sepatutnya ada kefahaman dalam diri yang dalam mengubah diri ini juga ada patternnya, ada sunnatullahnya, ada fitrahnya.
Seorang yang ingin menjadi cemerlang dalam peperiksaan akan mengikut jejak langkah orang yang cemerlang, siap pergi kursus lagi dengan orang tu. Yang ingin kaya seperti Bill Gates akan mengkaji dan mengaplikasikan cara2 yang digunapakai Bill Gates. Yang ingin memandu laju seperti Michael Schumacher akan belajar skill-skill yang dipunyai Michael Schumacher. Yang ingin handal bermain bola seperti Zinedine Zidane atau Cristiano Ronaldo pasti akan melihat dan mengkaji corak permainan dan skill mereka dan mencuba di atas padang.
Begitu juga dalam mengubah hati. Contoh manakah yang terbaik selain daripada Rasulullah SAW ?
Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik, iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan baik) hari akhirat, serta dia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang) (Al-Ahzab:21)
Maka seharusnya bagi diri-diri yang ingin memperbaiki diri itu mencontohi, menteladani apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada sahabat2 baginda.
and again.
"Sunnatullah (peraturan Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu." (Al-Fath:23)
Kalau nak wat air teh. Panaskan air, taruk uncang teh, taruk gula. Dari zaman Hang Tuah sampai sekarang, caranya sama je. Nak kaya dan bolot harta, monopoli. Dari zaman Musyrikin Mekah monopoli tempat sembahan sampai ke British monopoli hasil bumi sampai ke US/Russia monopoli minyak sekarang ni, tak ada beza.
Naiknya satu umat Islam dari zaman Nabi Yusuf sampai ke Ustadziatul Alam Nabi Sulaiman dulu dan turunnya hingga ke paras sifar pada zaman Jahiliyah Mekah, naik semula ketika lahirnya insan yang teristimewa Rasulullah SAW sampai ke Ustadziatul Alam ketika zaman Abbassiyah dan turunnya Islam sekarang ni, dan naiknya Jahiliyah dari era Renessaince sampai ke puncak dunia sekarang. Semuanya melalui cara yang sama, semuanya bermula dari bawah, bermula dari Individu2.
Berubahnya seorang itu menjadi jahat yang asalnya seorang yang saleh pada mana-mana zaman sekalipun ada sunnatullahnya. Dan berubahnya seorang yang jahat menjadi baik dan soleh itu pada mana-mana era pun, mengikut sunnatullah yang tersendiri. Semuanya bermula dari tarbiyah. Tarbiyah yang kuat dari jahiliyah akan membawa seorang itu dekat kepada maksiat maka begitu juga sebaliknya. Tarbiyah yang mantap dari Rasulullah SAW kepada para sahabat2 menjadikan mereka individu yang terutama dan contoh ikutan pada kita.
Kajilah ayatullah. Kajilah sirah. Kerana itulah sumber kekuatan kita.
Akhirkan cerita panjang ini dengan satu ayat,
Mesej dalam cerita Nur Kasih tampak jelas iaitu mengajak manusia kembali pada Allah. Walaupun baru satu episod, tapi niatnya nampak seperti itu. Syabas.
And of course plus cerita cinta sket. "Siapa tu bang?" "Nur. Nur Aminah". Hehe. Of course, dunia sekarang kalau takde kaitan ngan cinta memang tak sah.
Takpela, berbalik pada cerita ini, penceritaannya berkisar tentang how two boys of different personalities being brought up.
Atau, kata lainnya, pembentukan Individu Muslim.
Ibunya menganalisis kembali cara Ayahnya membentuk anak2nya dengan melayan secara sama rata regardless of different behaviour of the boys.
"Mungkin kat situ salah kita. Aidil dan Adam tak sama. Kalau kita bagi air kat pokok ni, berbunga. Kalau kita bagi air yang sama banyak kat pokok tu tak berbunga malah layu pulak, sebab dia perlukan tanah kering untuk subur, dia nakkan matahari, kita bagi air."
Walaupun mungkin kena cara dengan Aidil, Adam yang sifatnya berlawanan dengan Aidil mungkin memerlukan cara lain. Each person ada karakter sendiri yang perlu ditangani dengan cara yang unik. Ada yang makan tamparan, ada gak yang tak makan2 saman lepas kena tampar. Rambut sama hitam, hati lain2. Secara sunnatullahnya, Aidil berjaya dibentuk dan Adam pula gagal.
Fitrah. Dunia ini satu fitrah. Kita hidup menjalani satu fitrah, ketentuan yang tetap, jika buat A, dapat B. Jika buat C, dapat D. Jika tak buat A, tak dapat B. Allah tetapkan hukum2nya di atas muka bumi ini, Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, sehari 24 jam. Semuanya ada pattern yang tersendiri.
Itu yang kita nampak secara sains tulen. Malangnya manusia sering melihat dengan sebelah mata. Apakah perihal sains sosial tiada patternnya? Apakah pursuit of bahagia itu tiada formulanya? Apakah cara menjadi kaya itu tiada caranya? Apakah obtaining of love itu tiada skillnya? Apakah jatuh bangun suatu umat manusia itu tiada methodnya? Apakah impian menjadi kekasih Allah itu tiada jalannya?
"Sunnatullah (peraturan Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu." (Al-Fath:23)
Dan ramai yang berkata tentang "berubah".
"Memang nak berubah, tapi susah la. Hidayah Allah tak sampai lagi kot."
"Cuba dah ubah, tapi tah la, same je. Tak berubah2 jugak."
"Bagi masa untuk berubah.."
"Aku datang sini untuk berubah, tapi balik kem ni tak de efek pun"
Ya betul hidayah itu milik Allah namun tugas kita untuk mencarinya.
Adakah cukup dengan mencuba? Mungkin tak kena caranya. Mungkin ada yang perlu dikorbankan demi perubahan itu berlaku.
Masa memang diperlukan untuk berubah. Tapi perubahan harus berlaku gradually not instantly. Kerana itu satu fitrah manusia. Manusia berubah secara perlahan2 dan kadang2 tanpa disedari.
Adakah cukup satu tempoh masa yang pendek untuk merubah seseorang? Bukan senang. Rasulullah membentuk gol. muhajirin dalam masa 13 tahun, dan 23 tahun untuk membentuk individu2 yang sanggup mati kerna Islam.
Sebenarnya apa yang kita nak ubah? Perangai? Jiwa? Jasad? Kelakuan? Pemikiran?
“Sesungguhnya dalam jasad itu ada segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah seluruh jasad. Tetapi, apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah itu ialah hati.”
(Bukhari dan Muslim)
Hati. Kita mengubah hati. Kerna hati itu bak kata Rasulullah SAW, Raja bagi diri kita.
Disokong oleh ayatul Furqan:
.. Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada dalam diri mereka sendiri ... (Ar-Ra'd:11)
"mengubah apa yang ada pada dalam diri mereka sendiri" merujuk kepada hati.
Tadi kita bercakap tentang fitrah dan pattern2 dalam sains sosial. Jadi, sepatutnya ada kefahaman dalam diri yang dalam mengubah diri ini juga ada patternnya, ada sunnatullahnya, ada fitrahnya.
Seorang yang ingin menjadi cemerlang dalam peperiksaan akan mengikut jejak langkah orang yang cemerlang, siap pergi kursus lagi dengan orang tu. Yang ingin kaya seperti Bill Gates akan mengkaji dan mengaplikasikan cara2 yang digunapakai Bill Gates. Yang ingin memandu laju seperti Michael Schumacher akan belajar skill-skill yang dipunyai Michael Schumacher. Yang ingin handal bermain bola seperti Zinedine Zidane atau Cristiano Ronaldo pasti akan melihat dan mengkaji corak permainan dan skill mereka dan mencuba di atas padang.
Begitu juga dalam mengubah hati. Contoh manakah yang terbaik selain daripada Rasulullah SAW ?
Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik, iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan baik) hari akhirat, serta dia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang) (Al-Ahzab:21)
Maka seharusnya bagi diri-diri yang ingin memperbaiki diri itu mencontohi, menteladani apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada sahabat2 baginda.
and again.
"Sunnatullah (peraturan Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu." (Al-Fath:23)
Kalau nak wat air teh. Panaskan air, taruk uncang teh, taruk gula. Dari zaman Hang Tuah sampai sekarang, caranya sama je. Nak kaya dan bolot harta, monopoli. Dari zaman Musyrikin Mekah monopoli tempat sembahan sampai ke British monopoli hasil bumi sampai ke US/Russia monopoli minyak sekarang ni, tak ada beza.
Naiknya satu umat Islam dari zaman Nabi Yusuf sampai ke Ustadziatul Alam Nabi Sulaiman dulu dan turunnya hingga ke paras sifar pada zaman Jahiliyah Mekah, naik semula ketika lahirnya insan yang teristimewa Rasulullah SAW sampai ke Ustadziatul Alam ketika zaman Abbassiyah dan turunnya Islam sekarang ni, dan naiknya Jahiliyah dari era Renessaince sampai ke puncak dunia sekarang. Semuanya melalui cara yang sama, semuanya bermula dari bawah, bermula dari Individu2.
Berubahnya seorang itu menjadi jahat yang asalnya seorang yang saleh pada mana-mana zaman sekalipun ada sunnatullahnya. Dan berubahnya seorang yang jahat menjadi baik dan soleh itu pada mana-mana era pun, mengikut sunnatullah yang tersendiri. Semuanya bermula dari tarbiyah. Tarbiyah yang kuat dari jahiliyah akan membawa seorang itu dekat kepada maksiat maka begitu juga sebaliknya. Tarbiyah yang mantap dari Rasulullah SAW kepada para sahabat2 menjadikan mereka individu yang terutama dan contoh ikutan pada kita.
Kajilah ayatullah. Kajilah sirah. Kerana itulah sumber kekuatan kita.
Akhirkan cerita panjang ini dengan satu ayat,
“Maka sesiapa Yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam…” (Al-An’am: 125)
Islah Nafsak, Wad'u Ghairak.
Perbaikilah dirimu dan serulah pada Kebaikan.
Perbaikilah dirimu dan serulah pada Kebaikan.
Friday, November 27
Eid Mubarak
By
Hisham Mahir
Eid Adha sinonim dengan perkataan "pengorbanan".
Dari kisah korban Habil dan Qabil kepada korban Nabi Ismail A.S. oleh Nabi Ibrahim A.S.
Kita terlalu lali diceritakan dengan kisah2 itu berulang kali, namun apakah pengajarannya kita aplikasi?
Sejauh mana "pengorbanan" itu kita campakkan dalam keghairahan diri mencari erti hidup ini.
Kata pujangga, "berakit2 ke hulu, berenang2 ketepian, bersakit2 dahulu, bersenang2 kemudian", sangat bererti.
Hakikat "pengorbanan" itu telah disimpulkan dalam beberapa bait perkataan yang mudah difahami.
Sunnatullahnya, usaha keras sebelum exam membuahkan pencapaian yang tinggi.
Sunnatullahnya, penat lelah menanam dan menjaga padi membuahkan tuaian yang berkualiti.
Sunnatullahnya, usaha keras mencari sebanyak mungkin bekalan di dunia ini membuahkan ganjaran syurga di akhirat nanti.
Namun apakah manusia zaman ini meniti kehidupan yang penuh pengorbanan ini untuk menuju destinasi kekal abadi?
Atau berpenat lelah siang dan malam demi mencari kesenangan kemakmuran kebahagiaan hidup di dunia sementara ini?
Mungkinkah bila kita bertanya pada diri ini, mampu lidah ini bertutur "cukup bekalan untuk bawa diri bertemu Ilahi"?
Sedang kehidupan ini nyata hanyalah satu ujian dari Maha Esa demi menentukan hambaNya yang benar2 beriman.
Pesanku, jauhkan diri dari maksiat, perbaiki diri serta serulah kepada kebaikan kerna perkara yang paling dekat dengan kita ialah mati.
Moga-moga di hari mulia ini, tercetus azam baru untuk mengubah nafsi-nafsi.
Berkorbanlah diri serta hartamu untuk Allah supaya dapat menggapai destinasi syurgawi.
Islah nafsak, wad'u ghairak,
Selamat Ari Raya Aidil Adha
(^_^)
Dari kisah korban Habil dan Qabil kepada korban Nabi Ismail A.S. oleh Nabi Ibrahim A.S.
Kita terlalu lali diceritakan dengan kisah2 itu berulang kali, namun apakah pengajarannya kita aplikasi?
Sejauh mana "pengorbanan" itu kita campakkan dalam keghairahan diri mencari erti hidup ini.
Kata pujangga, "berakit2 ke hulu, berenang2 ketepian, bersakit2 dahulu, bersenang2 kemudian", sangat bererti.
Hakikat "pengorbanan" itu telah disimpulkan dalam beberapa bait perkataan yang mudah difahami.
Sunnatullahnya, usaha keras sebelum exam membuahkan pencapaian yang tinggi.
Sunnatullahnya, penat lelah menanam dan menjaga padi membuahkan tuaian yang berkualiti.
Sunnatullahnya, usaha keras mencari sebanyak mungkin bekalan di dunia ini membuahkan ganjaran syurga di akhirat nanti.
Namun apakah manusia zaman ini meniti kehidupan yang penuh pengorbanan ini untuk menuju destinasi kekal abadi?
Atau berpenat lelah siang dan malam demi mencari kesenangan kemakmuran kebahagiaan hidup di dunia sementara ini?
Mungkinkah bila kita bertanya pada diri ini, mampu lidah ini bertutur "cukup bekalan untuk bawa diri bertemu Ilahi"?
Sedang kehidupan ini nyata hanyalah satu ujian dari Maha Esa demi menentukan hambaNya yang benar2 beriman.
Pesanku, jauhkan diri dari maksiat, perbaiki diri serta serulah kepada kebaikan kerna perkara yang paling dekat dengan kita ialah mati.
Moga-moga di hari mulia ini, tercetus azam baru untuk mengubah nafsi-nafsi.
Berkorbanlah diri serta hartamu untuk Allah supaya dapat menggapai destinasi syurgawi.
Islah nafsak, wad'u ghairak,
Selamat Ari Raya Aidil Adha
(^_^)
Saturday, November 21
Ratapan Seorang Pencinta
By
Hisham Mahir
mentari menyinar hari kita,
cicip unggas menghias alam maya,
bunga-bunga harum mekar di jiwa,
rasa ini, tak dapat kuhindar jua,
akhlaqnya pujaan seisi alam maya,
raut wajah menarikku tuk mendekatinya,
lembah lembut bicara menggoda jiwa,
penyeri kehidupan tatkala kelam dunia,
bahagianya tika disampingnya,
indah menawan tutur katanya,
bernas dan bijak pandangannya,
alangkah indahnya saat bersua,
setiap detik ingin bersama,
mencari setitis redha maha kuasa,
namun kusedar apalah daya,
bukan takdirku bersama dengannya,
setiap..
setiap doaku..
dikala dinihari..
"ya Allah,
bisakah aku layak bersamanya,
diriku tak setaraf dengan dirinya,
diriku hanya insan yang hina berdosa,
yang hanya mendustai kata cinta,"
"ya Allah,
peribadiku hanya seperti kayu di tepian,
tiada yang menyedari, tiada pedulikan,
sedang dirinya emas bertatah berlian,
disanjung dipuji dipuja umat sekalian,"
"ya Allah,
bagaikan langit bumi perbezaannya,
namun cintaku mendalam pada dirinya,
ku cuba dan akan terus mencuba,
kerana janjinya akan terserlah pasti jua,"
walau tak bersua tak berjumpa,
beza jarak kita beribu tahunnya,
hikmahnya mungkin kerna ku hina,
sedang kau manusia yang mulia,
tak tertahan untuk ku ujian diseksa,
tidak layak untuk ku berhijrah bersama,
apatah lagi menjadi tulang belakangnya,
dengan dosa meliar di jasad dan di jiwa,
cicip unggas menghias alam maya,
bunga-bunga harum mekar di jiwa,
rasa ini, tak dapat kuhindar jua,
akhlaqnya pujaan seisi alam maya,
raut wajah menarikku tuk mendekatinya,
lembah lembut bicara menggoda jiwa,
penyeri kehidupan tatkala kelam dunia,
bahagianya tika disampingnya,
indah menawan tutur katanya,
bernas dan bijak pandangannya,
alangkah indahnya saat bersua,
setiap detik ingin bersama,
mencari setitis redha maha kuasa,
namun kusedar apalah daya,
bukan takdirku bersama dengannya,
setiap..
setiap doaku..
dikala dinihari..
"ya Allah,
bisakah aku layak bersamanya,
diriku tak setaraf dengan dirinya,
diriku hanya insan yang hina berdosa,
yang hanya mendustai kata cinta,"
"ya Allah,
peribadiku hanya seperti kayu di tepian,
tiada yang menyedari, tiada pedulikan,
sedang dirinya emas bertatah berlian,
disanjung dipuji dipuja umat sekalian,"
"ya Allah,
bagaikan langit bumi perbezaannya,
namun cintaku mendalam pada dirinya,
ku cuba dan akan terus mencuba,
kerana janjinya akan terserlah pasti jua,"
walau tak bersua tak berjumpa,
beza jarak kita beribu tahunnya,
hikmahnya mungkin kerna ku hina,
sedang kau manusia yang mulia,
tak tertahan untuk ku ujian diseksa,
tidak layak untuk ku berhijrah bersama,
apatah lagi menjadi tulang belakangnya,
dengan dosa meliar di jasad dan di jiwa,
namun akan kugarap segala tenaga,
walau petir menerpa, walau badai menimpa,
walau jalanmu penuh onak dan bahaya,
tiada gentar tiada ku takut berselimut, tiada,
mentarbiyah diri dengan cara yang kau guna,
logam-logam yang kau gilap sedemikian rupa,
ya Rasulullah, aku ingin seperti mereka,
menjadi penolong2mu sanggup menggadai harta nyawa,
demi Allah,
demi dirimu yang mulia,
demi syurga..
"ya Habibullah,
ya Rasulullah,
terimalah diriku sebagai umatmu."
ya Rasulullah,
terimalah diriku sebagai umatmu."
Sunday, November 15
Putus Cinta Satu Ujian?
By
Hisham Mahir
Dalam melihat2 orang2 yang visit blog ini, tiba-tiba ter came across one person who 'googled' putus cinta satu ujian dari tuhan and he/she came to this blog and pegi kat post 'Kenapa Allah Bagi Ujian Yang Berat Ini'.
Tertarik dengan pencarian si pencari yang Rabbani ini. :)
Putus cinta itu satu ujian dari tuhan.
Atau mungkin juga,
Putus cinta itu satu rahmat dari tuhan?
Aku pun pernah putus cinta, and siapa yang pernah rasa je la tau betapa peritnya putus cinta ni. Samada kena tinggal ke, ditipu ke, terpaksa meninggalkan sebab si pasangan itu seorang lesbian ke, tiba2 senyap sunyi ke, tiba2 banyak gaduh ke, tiba2 si lelaki semakin gatal tangannya nak menyentuh2 si perempuan ke, hadirnya orang ketiga ke, dipermainkan, kepada cinta yang hanya kerna harta, semuanya menyakitkan hati. Kadang-kadang tu tak tau pun apa salah kita sampai ditinggal setelah madu habis dihisap.
Bagai kulit dihiris pisau perlahan2 dari hujung kuku hingga ke bahu, dirobek2 pula isi perut sampai ke hulu usus, ditikam 15000 kali di hati, pun masih tak dapat menggambarkan betapa peritnya si pencinta wanita/pencinta lelaki yang dikecewakan ini.
Memang Allah menguji kita dengan satu ujian yang berat.
Ramai yang gagal, hanyut terus ke lembah kemaksiatan, mengambil pil2 untuk cubaan bunuh diri, pisau cukur di hujung nadi dan ada pun yang dah memang mati membunuh diri.
Ada pula yang masih mencari nahas lagi, tak serik2 dengan percintaan yang tak menjadi hanya kerana alasan, "aku memerlukan teman" biar lautan api terpaksa kuredah lagi, biar gunung tinggi ku terpaksa daki, asal dapat dikecewakan lagi.
Segilintir dari mereka ada pula yang kembali berjumpa cinta sejati iaitu cinta Ilahi yang suci, tak pernah mengecewakan, tak pernah melalaikan, tak pernah ditinggalkan, dan sentiasa bahagia disamping Tuhan.
Kata-kata yang famous (almost 12,000 hit dekat google),
"Kadang-kadang Allah sembunyikan Matahari, Dia datangkan kilat dan petir. Kita menangis mencari-mencari ke mana hilangnya Mentari. Rupa-rupanya Allah nak beri kita pelangi."
Kata-kata lain,
"Alah, rileks la, kumbang bukan sekor/bunga bukan sekuntum beb."
Semuanya merujuk kepada pengembalian kepada pencarian pengganti yang mungkin alhamdulillah dalam bentuk cinta Ilahi, namun banyaknya kembali dalam kancah jahiliyah penuh onak duri. Mencari lagi dan lagi untuk ketemu jodoh yang ditulis di Luh Mahfuz, atau sekadar memenuhkan kekosongan hati, dan nauzubillahi minzalik, memuaskan nafsu serakah yang dulunya dipuaskan oleh kekasih lama.
Namun, adakah cukup dengan putus cinta itu satu ujian? Apakah erti ujian itu?
Tiap-tiap diri akan merasai mati dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan. (Al-Anbiya:35)
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Az-Zumar:49)
Dan ketahuilah bahawa harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian dan sesungguhnya di sisi Allah jualah pahala yang besar. (Al-Anfal:28)/(At-Taghabun:15)
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. (Al-Imran:186)
Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi dan meninggikan setengah kamu atas setengahnya yang lain beberapa darjat, kerana Dia hendak menguji kamu pada apa yang telah dikurniakanNya kepada kamu. Sesungguhnya Tuhanmu amatlah cepat azab seksaNya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Al-Anaam:165)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabut:2)
Dan Dialah yang menjadikan langit dan bumi dalam enam masa, sedang ArasyNya berada di atas air (Dia menjadikan semuanya itu untuk menguji kamu: Siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.. (Hud:7)
Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka, siapakah di antaranya yang lebih baik amalnya. (Al-Kahf:7)
Allah menjawab pertanyaan tadi, apakah cukup putus cinta itu satu ujian. Seharusnya ketika bercinta itu juga satu ujian dari tuhan, sebelum bercinta ketika kenalan-kenalan itu juga satu ujian dari tuhan. Setiap kesusahan (putus cinta) dan kesenangan (bahagia bercinta) itu ujian dari tuhan.
Bahkan, sedarlah hidup ini bukan untuk bercinta. Hidup ini adalah ujian. Harta bendamu, dirimu, anak-anakmu, dan segala apa yang diberi padamu itu satu ujian dari tuhan, untuk menguji kamu siapakah yang lebih baik amalnya.
Iman itu juga satu ujian. Tingkatan iman itu menentukan tahap mana ujian padamu. Tahapan Nabi itu paling tinggi ujiannya diikuti dengan sahabat2 dan seterusnya.
Ingati ayat ini kan?
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Dia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya dan dia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. ... (al-Baqarah:286)
Ketika putus dulu. Teringat satu ayat yang sentiasa aku putarkan di mulut ini, "Apa dosaku kau buat ku begini? Aku tak pernah curang pun." Hehe. Tak sedar sepanjang masa itu diselimuti dosa-dosa (tak kira dosa besar (berzina) atau dosa kecil (tak jaga pandangan)) boleh tanya lagi apa dosaku? Hehe..
Bagiku putus cinta itu satu rahmat dari Ilahi.
Memutuskan dosa yang beterusan kerana kita selalunya leka tika bercinta, melupai cinta yang sebenarnya.
Sebaik-baik perkataan sejurus ditinggalkan ialah "Alhamdulillah". Allah masih menyayangi kita dengan mengeluarkan kita dari kancah jahiliyah cinta yang tak tahu diredhai atau tak kepada kesinglean yang bebas. Bebas mencari lagi jahiliyah itu, atau mencari Dia.
Terpulang kepada pengambil siri2 ujian yang menentukan tempat kembalinya kita.
Tapi seruanku, sambutlah cintaNya yang sentiasa ternanti-nanti taubat hambaNya.
Semoga kita digolongkan dalam orang-orang yang diredhaiNya. InsyaAllah.
Tertarik dengan pencarian si pencari yang Rabbani ini. :)
Putus cinta itu satu ujian dari tuhan.
Atau mungkin juga,
Putus cinta itu satu rahmat dari tuhan?
Aku pun pernah putus cinta, and siapa yang pernah rasa je la tau betapa peritnya putus cinta ni. Samada kena tinggal ke, ditipu ke, terpaksa meninggalkan sebab si pasangan itu seorang lesbian ke, tiba2 senyap sunyi ke, tiba2 banyak gaduh ke, tiba2 si lelaki semakin gatal tangannya nak menyentuh2 si perempuan ke, hadirnya orang ketiga ke, dipermainkan, kepada cinta yang hanya kerna harta, semuanya menyakitkan hati. Kadang-kadang tu tak tau pun apa salah kita sampai ditinggal setelah madu habis dihisap.
Bagai kulit dihiris pisau perlahan2 dari hujung kuku hingga ke bahu, dirobek2 pula isi perut sampai ke hulu usus, ditikam 15000 kali di hati, pun masih tak dapat menggambarkan betapa peritnya si pencinta wanita/pencinta lelaki yang dikecewakan ini.
Memang Allah menguji kita dengan satu ujian yang berat.
Ramai yang gagal, hanyut terus ke lembah kemaksiatan, mengambil pil2 untuk cubaan bunuh diri, pisau cukur di hujung nadi dan ada pun yang dah memang mati membunuh diri.
Ada pula yang masih mencari nahas lagi, tak serik2 dengan percintaan yang tak menjadi hanya kerana alasan, "aku memerlukan teman" biar lautan api terpaksa kuredah lagi, biar gunung tinggi ku terpaksa daki, asal dapat dikecewakan lagi.
Segilintir dari mereka ada pula yang kembali berjumpa cinta sejati iaitu cinta Ilahi yang suci, tak pernah mengecewakan, tak pernah melalaikan, tak pernah ditinggalkan, dan sentiasa bahagia disamping Tuhan.
Kata-kata yang famous (almost 12,000 hit dekat google),
"Kadang-kadang Allah sembunyikan Matahari, Dia datangkan kilat dan petir. Kita menangis mencari-mencari ke mana hilangnya Mentari. Rupa-rupanya Allah nak beri kita pelangi."
Kata-kata lain,
"Alah, rileks la, kumbang bukan sekor/bunga bukan sekuntum beb."
Semuanya merujuk kepada pengembalian kepada pencarian pengganti yang mungkin alhamdulillah dalam bentuk cinta Ilahi, namun banyaknya kembali dalam kancah jahiliyah penuh onak duri. Mencari lagi dan lagi untuk ketemu jodoh yang ditulis di Luh Mahfuz, atau sekadar memenuhkan kekosongan hati, dan nauzubillahi minzalik, memuaskan nafsu serakah yang dulunya dipuaskan oleh kekasih lama.
Namun, adakah cukup dengan putus cinta itu satu ujian? Apakah erti ujian itu?
Tiap-tiap diri akan merasai mati dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan. (Al-Anbiya:35)
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Az-Zumar:49)
Dan ketahuilah bahawa harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian dan sesungguhnya di sisi Allah jualah pahala yang besar. (Al-Anfal:28)/(At-Taghabun:15)
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. (Al-Imran:186)
Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi dan meninggikan setengah kamu atas setengahnya yang lain beberapa darjat, kerana Dia hendak menguji kamu pada apa yang telah dikurniakanNya kepada kamu. Sesungguhnya Tuhanmu amatlah cepat azab seksaNya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Al-Anaam:165)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabut:2)
Dan Dialah yang menjadikan langit dan bumi dalam enam masa, sedang ArasyNya berada di atas air (Dia menjadikan semuanya itu untuk menguji kamu: Siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.. (Hud:7)
Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka, siapakah di antaranya yang lebih baik amalnya. (Al-Kahf:7)
Allah menjawab pertanyaan tadi, apakah cukup putus cinta itu satu ujian. Seharusnya ketika bercinta itu juga satu ujian dari tuhan, sebelum bercinta ketika kenalan-kenalan itu juga satu ujian dari tuhan. Setiap kesusahan (putus cinta) dan kesenangan (bahagia bercinta) itu ujian dari tuhan.
Bahkan, sedarlah hidup ini bukan untuk bercinta. Hidup ini adalah ujian. Harta bendamu, dirimu, anak-anakmu, dan segala apa yang diberi padamu itu satu ujian dari tuhan, untuk menguji kamu siapakah yang lebih baik amalnya.
Iman itu juga satu ujian. Tingkatan iman itu menentukan tahap mana ujian padamu. Tahapan Nabi itu paling tinggi ujiannya diikuti dengan sahabat2 dan seterusnya.
Ingati ayat ini kan?
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Dia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya dan dia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. ... (al-Baqarah:286)
Ketika putus dulu. Teringat satu ayat yang sentiasa aku putarkan di mulut ini, "Apa dosaku kau buat ku begini? Aku tak pernah curang pun." Hehe. Tak sedar sepanjang masa itu diselimuti dosa-dosa (tak kira dosa besar (berzina) atau dosa kecil (tak jaga pandangan)) boleh tanya lagi apa dosaku? Hehe..
Bagiku putus cinta itu satu rahmat dari Ilahi.
Memutuskan dosa yang beterusan kerana kita selalunya leka tika bercinta, melupai cinta yang sebenarnya.
Sebaik-baik perkataan sejurus ditinggalkan ialah "Alhamdulillah". Allah masih menyayangi kita dengan mengeluarkan kita dari kancah jahiliyah cinta yang tak tahu diredhai atau tak kepada kesinglean yang bebas. Bebas mencari lagi jahiliyah itu, atau mencari Dia.
Terpulang kepada pengambil siri2 ujian yang menentukan tempat kembalinya kita.
Tapi seruanku, sambutlah cintaNya yang sentiasa ternanti-nanti taubat hambaNya.
Semoga kita digolongkan dalam orang-orang yang diredhaiNya. InsyaAllah.
Saturday, November 14
Persoalan2
By
Hisham Mahir
Bayangkan mata kita ditutup.
Gelap.
Pekat.
Kita dibawa dalam van gelap.
Selepas sekian lama, van berhenti. Lalu pintu dibuka.
Kita di bawa ke dalam sebuah bilik.
Pintu ditutup, mata pun dibuka.
Terpinga-pinga.
Apa persoalan-persoalan kita yang perlu dijawab?
Mungkin salah satunya dari ketiga ini:
Di manakah aku?
Kenapa kau bawa aku ke sini?
Nak buat apa dengan aku?
Pertama-tamanya.
Pada siapakah kita bertanya?
Tentu sekali pada orang yg membawa kita ke situ.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Kemudian soalan2 lain boleh dijawab.
Di manakah kita?
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dijadikan manusia menghuni alam ini oleh Tuhan. Tuhan yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah menaburkan bunga2 nikmat pada kita kehidupan seharian. Bumi yang indah, langit yang membiru, lautan yang meluas, pohon-pohon kehijauan, unggas di rimba, bunga-bunga di taman. Udara yang kita sedut setiap masa, mata yang digunakan untuk melihat sekalian ciptaanNya, fizikal badan yang sehat menyempurnakan keperluan seharian, makanan2 dan minuman2 dari pelbagai macam. Kecanggihan teknologi yang semakin canggih setiap hari, kemudahan telekomunikasi yang memudahkan komunikasi, kesenangan kenderaan yang menyenangkan pergerakan. Sehingga sekecil2 detak jantung yang tidak pernah berhenti, darah yang mengalir pantas mengelilingi badan ini, kepada cetus akal fikiran serta detikkan kecil hati.
Soalan seterusnya.
Kenapa kau bawa aku ke sini?
Yang menguasai hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tuhan yang membawa kita ke sini dengan satu tujuan, menguji kita untuk melayakkan diri kembali ke 'rumah' asal kita iaitu syurga. Tuhan menguasai hari pembalasan. Hari di mana setiap amalan dihitung. Dari pengorbanan jiwa dan raga demi kebangkitan Islam semula, kepada pertolongan kecil mengalih paku tekan di atas lantai. Dari sebesar-besar sedekah yang dinampakkan, kepada sekecil-kecil gesaan hati untuk berbangga dengan diri.Semuanya dihitung oleh Tuhan yang berhak disembah. Hari di mana padanya di hitung amalan fardhu serta hanya padanya pertolongan dipinta. Namun hanya di dunia amalnya diambil kira. Dengan Penyayang serta Pemurah-Nya, dengan Pengampun serta Pengkabul-Nya, hanya Dialah tempat pendambaan kita. Hanya Dialah tempat penyembahan kita.
Soalan terakhir.
Nak buat apa dengan aku?
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan mereka yang dimurkai (orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya), dan bukan mereka yang sesat (orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan).
Persoalan yang seringkali kita lupa. Kenapa kita di sini? Seperti asalnya, kembalilah pada Rabb, Pencipta sekelian alam. Kita (orang yang berakal dan menggunakannya untuk berfikir dan menyedari hakikat kehidupan ini hanya sementara dan mencari arah tujunya) meminta-minta ditunjukkan petunjuk jalan yang sebenar agar tidak tersesat dalam mencari keredhaanNya. Jalan ini telah ditunjuk nabi Muhammad SAW serta para sahabat serta golongan2 selepasnya. Dengan panduan al-Quran dan Sunnah serta Seerah orang yang paling banyak berjasa menyebarkan Islam yang tanpanya, sesat dan hinalah kita.
Bertanyalah.
Al-Quran pasti ada jawapan.
Gelap.
Pekat.
Kita dibawa dalam van gelap.
Selepas sekian lama, van berhenti. Lalu pintu dibuka.
Kita di bawa ke dalam sebuah bilik.
Pintu ditutup, mata pun dibuka.
Terpinga-pinga.
Apa persoalan-persoalan kita yang perlu dijawab?
Mungkin salah satunya dari ketiga ini:
Di manakah aku?
Kenapa kau bawa aku ke sini?
Nak buat apa dengan aku?
Pertama-tamanya.
Pada siapakah kita bertanya?
Tentu sekali pada orang yg membawa kita ke situ.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Kemudian soalan2 lain boleh dijawab.
Di manakah kita?
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dijadikan manusia menghuni alam ini oleh Tuhan. Tuhan yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah menaburkan bunga2 nikmat pada kita kehidupan seharian. Bumi yang indah, langit yang membiru, lautan yang meluas, pohon-pohon kehijauan, unggas di rimba, bunga-bunga di taman. Udara yang kita sedut setiap masa, mata yang digunakan untuk melihat sekalian ciptaanNya, fizikal badan yang sehat menyempurnakan keperluan seharian, makanan2 dan minuman2 dari pelbagai macam. Kecanggihan teknologi yang semakin canggih setiap hari, kemudahan telekomunikasi yang memudahkan komunikasi, kesenangan kenderaan yang menyenangkan pergerakan. Sehingga sekecil2 detak jantung yang tidak pernah berhenti, darah yang mengalir pantas mengelilingi badan ini, kepada cetus akal fikiran serta detikkan kecil hati.
Soalan seterusnya.
Kenapa kau bawa aku ke sini?
Yang menguasai hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tuhan yang membawa kita ke sini dengan satu tujuan, menguji kita untuk melayakkan diri kembali ke 'rumah' asal kita iaitu syurga. Tuhan menguasai hari pembalasan. Hari di mana setiap amalan dihitung. Dari pengorbanan jiwa dan raga demi kebangkitan Islam semula, kepada pertolongan kecil mengalih paku tekan di atas lantai. Dari sebesar-besar sedekah yang dinampakkan, kepada sekecil-kecil gesaan hati untuk berbangga dengan diri.Semuanya dihitung oleh Tuhan yang berhak disembah. Hari di mana padanya di hitung amalan fardhu serta hanya padanya pertolongan dipinta. Namun hanya di dunia amalnya diambil kira. Dengan Penyayang serta Pemurah-Nya, dengan Pengampun serta Pengkabul-Nya, hanya Dialah tempat pendambaan kita. Hanya Dialah tempat penyembahan kita.
Soalan terakhir.
Nak buat apa dengan aku?
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan mereka yang dimurkai (orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya), dan bukan mereka yang sesat (orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan).
Persoalan yang seringkali kita lupa. Kenapa kita di sini? Seperti asalnya, kembalilah pada Rabb, Pencipta sekelian alam. Kita (orang yang berakal dan menggunakannya untuk berfikir dan menyedari hakikat kehidupan ini hanya sementara dan mencari arah tujunya) meminta-minta ditunjukkan petunjuk jalan yang sebenar agar tidak tersesat dalam mencari keredhaanNya. Jalan ini telah ditunjuk nabi Muhammad SAW serta para sahabat serta golongan2 selepasnya. Dengan panduan al-Quran dan Sunnah serta Seerah orang yang paling banyak berjasa menyebarkan Islam yang tanpanya, sesat dan hinalah kita.
Bertanyalah.
Al-Quran pasti ada jawapan.
Friday, November 13
Ketakutan dan Harapan
By
Hisham Mahir
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya." (30:24)
Tak setuju?
Di antara nikmatNya, Dia beri padamu ujian, cabaran, halangan, mehnah, dugaan, sakit untuk menimbulkan kesedihan, kekecewaan, kebasahan (air mata), kesusahan, kepenatan, serta harapan, penyesalan, taubat, Redha. Dan Dia menurunkan kesenangan, pertolongan, pengganti, kesihatan, kebahagiaan, dari segala macam cara(langit yg luas) kepadamu dari segala harapan tadi untuk kamu rasa bersemangat, gembira, lega, bahagia dalam dirimu sesudah ianya sengsara, diuji, merana. Sesungguhnya pada yg demikian, terdapat tanda-tanda bagi orang yang menggunakan akalnya.
Sweet isn't it?
Yang sentiasa kaya takkan merasa kekayaannya selagi dia tak pernah miskin.
Yang sentiasa kenyang takkan merasa nikmat makanan selagi dia tak pernah lapar.
Yang sentiasa di atas tidak akan sedar diri selagi dia tidak merasa berada di bawah.
Yang sentiasa sihat tidak akan pernah merasai keindahan sihat selagi dia tidak sakit.
Yang sentiasa berjaya akan lupa diri dan tidak bersyukur selagi dia tidak merasa kegagalan.
Yang sentiasa dicintai takkan menghargai cinta itu selagi dia tak pernah dikecewakan.
Yang sentiasa di bawah CintaNya akan melupaiNya melainkan datang padanya ujian dan mehnah.
Allah Maha Sweet dan tiada yang paling sweet melainkan Allah. (^_^)
(P/S: Hidup ni macam erm couple kan die mase birthday, si gf dok tunggu2 si bf bagi hadiah, pastu bf dia kata, lupe la nak beli hadiah. pastu si gf pun kecewa sesgt smpi mlimpah ruah air mata. pastu mase balik bilik, tgk2 dh ade bear besar dgn bunga ros kt atas katil dgn tulisan, "I love you, sorry tadi gurau2 je, mne I leh lupe besday you."
dengan syarat, si bf n gf tu saling mncintai. sama dengan kita n Allah. kena cinta Allah n Allah cinta kita. Got it? Hee)
Selamat mencari Cinta Sebenar.
He's waiting for you.
Wednesday, November 4
Dua Bulan Penuh Dosa
By
Hisham Mahir
tatkala iman menggunung tinggi,
satu suara bergema lagi,
menggoncang iman di hati,
membuat diri ternanti-nanti,
hari demi hari dilalui,
iman mula menggoncang bak gempa bumi,
meninggalkan jalan diredhai,
menuju sisa jahiliyah kembali,
hari demi hari dijalani,
keseronokan dunia meliar dalam diri,
gelak tawa riang melupakan janji,
tak sedar diri menyimpang dari jalan ini,
hari demi hari disusuri,
dosa demi dosa dicari,
ya Allah, kenapa aku jadi begini,
ya Allah, jangan biar aku sendiri,
terasa hidayah lari meninggalkan diri,
terasa jahiliyah menerkam kembali,
ya Allah, aku tak mahu begini,
ya Allah, aku ingin diredhai.
kembali ke sini dalam keadaan sembunyi,
bertalam dua muka dengan sahabat sendiri,
mencuba dan terus mencuba mencari,
hampir ketemu namun hanya Tuhan mengetahui.
ya Allah besarnya dosaku dua bulan ini,
meninggalkan jalanMu, pulang ke jahili,
ya Allah jangan kau tarik lagi hidayah ini,
tak ada penggantungan selainMu ya Rabbi,
setapak demi setapak,
selangkah demi selangkah,
aku harus bangun berlari,
kerana masa tak menanti,
kerana keredhaan itu perlu dicari,
demi syurga yg abadi...
satu suara bergema lagi,
menggoncang iman di hati,
membuat diri ternanti-nanti,
hari demi hari dilalui,
iman mula menggoncang bak gempa bumi,
meninggalkan jalan diredhai,
menuju sisa jahiliyah kembali,
hari demi hari dijalani,
keseronokan dunia meliar dalam diri,
gelak tawa riang melupakan janji,
tak sedar diri menyimpang dari jalan ini,
hari demi hari disusuri,
dosa demi dosa dicari,
ya Allah, kenapa aku jadi begini,
ya Allah, jangan biar aku sendiri,
terasa hidayah lari meninggalkan diri,
terasa jahiliyah menerkam kembali,
ya Allah, aku tak mahu begini,
ya Allah, aku ingin diredhai.
kembali ke sini dalam keadaan sembunyi,
bertalam dua muka dengan sahabat sendiri,
mencuba dan terus mencuba mencari,
hampir ketemu namun hanya Tuhan mengetahui.
ya Allah besarnya dosaku dua bulan ini,
meninggalkan jalanMu, pulang ke jahili,
ya Allah jangan kau tarik lagi hidayah ini,
tak ada penggantungan selainMu ya Rabbi,
setapak demi setapak,
selangkah demi selangkah,
aku harus bangun berlari,
kerana masa tak menanti,
kerana keredhaan itu perlu dicari,
demi syurga yg abadi...
Wednesday, August 19
Umat Islam tak membaca!
By
Hisham Mahir
Panas.
Pedas.
Aku kena sound semalam dengan seorang alim ulama' yang pakar dalam bidang dakwah. Direct je beliau sound aku. Sambil memegang sebuah buku yang ditulis oleh Pope berjudul Pope and The Dialogue, beliau berkata," Kenapa kamu tak baca buku ini? Saya tau ada dua sebab, sebab pertama, harga buku ni, GBP 9.99. Mahal! Kertas dia pun macam nak terkoyak, paperback, tak sesuai dengan harga buku ni." Aku pun pk la, betul gak tu, mahal gile. Baik buat makan duit tu.
Beliau pun berkata lagi depan aku, "Lagi satu sebab apa?". Aku diam terkelu, tak tau nak cakap apa. Beliau pun menjawab, "Sebab masyarakat Islam bukan masyarakat yang membaca! Kalau bagi buku ni free pun orang Islam takkan baca! Nak tanye sikit, apa wahyu yang pertama turun? Iqra! Bacalah. Tapi wahyu yang pertama ni pun umat Islam tak ikut, apatah lagi yang lain2?"
Aku terkelu terus.
Zaasss.
Tepat mengena jantungku.
Allayarham Sheikh Ahmed Deedat memang tajam pemikiran dia. Kata-kata dia memang kritis dan tepat. Beliau lah yang sound aku semalam masa tengok youtube.
Aku kena start membaca.
Seriously. Ilmu itu penting.
Pedas.
Aku kena sound semalam dengan seorang alim ulama' yang pakar dalam bidang dakwah. Direct je beliau sound aku. Sambil memegang sebuah buku yang ditulis oleh Pope berjudul Pope and The Dialogue, beliau berkata," Kenapa kamu tak baca buku ini? Saya tau ada dua sebab, sebab pertama, harga buku ni, GBP 9.99. Mahal! Kertas dia pun macam nak terkoyak, paperback, tak sesuai dengan harga buku ni." Aku pun pk la, betul gak tu, mahal gile. Baik buat makan duit tu.
Beliau pun berkata lagi depan aku, "Lagi satu sebab apa?". Aku diam terkelu, tak tau nak cakap apa. Beliau pun menjawab, "Sebab masyarakat Islam bukan masyarakat yang membaca! Kalau bagi buku ni free pun orang Islam takkan baca! Nak tanye sikit, apa wahyu yang pertama turun? Iqra! Bacalah. Tapi wahyu yang pertama ni pun umat Islam tak ikut, apatah lagi yang lain2?"
Aku terkelu terus.
Zaasss.
Tepat mengena jantungku.
Allayarham Sheikh Ahmed Deedat memang tajam pemikiran dia. Kata-kata dia memang kritis dan tepat. Beliau lah yang sound aku semalam masa tengok youtube.
Aku kena start membaca.
Seriously. Ilmu itu penting.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (sekalian makhluk),
(Al-Alaq : 1)
Tuesday, August 18
What's got to do with solat?
By
Hisham Mahir
Solat.
Kenapa saya pilih bab solat?
Sebab rata-rata orang tak pentingkan kesempurnaan solat dan a gentle reminder bagi mereka yang dah sempurna solat.
Sebab solat ni dah jadi rutin harian yang kehilangan roh ibadah itu. Solat yang hanya melibatkan pergerakan badan dan dapat penat.
Nak memahamkan apa erti saya bersembahyang.
Ok,
Start dengan basic.
Kenapa kita perlu solat?
Sebab Allah suruh.
Solat itu salah satu daripada 5 rukun Islam. Rukun Islam yang jika ditinggalkannya, maka robohlah Islamnya (tak bermakna kufur, tapi fasiq) karena solat itu tiang agama.
Sabda Nabi Muhammad S.A.W.
"Solat itu tiang agama, barangsiapa yang mengerjakannya maka ia menegakkan agamanya dan barangsiapa yang meninggalkannya ia meruntuhkan agamanya".
Kita nak ke duduk atas rumah macam ni? Tanpa tiang? Begitulah jua Islam kita jika kita tinggalkan solat. Kita semua aware solat ni perkara pertama yang akan dihisab di akhirat kelak, jika bagus solatnya, insyaAllah, bagus amalannya. Jika kena tahan akibat solatnya, maka lamalah perbicaraan kamu di padang mahsyar nanti.
Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman;
Iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya;
...
Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya;
Maka, daripada itu, solat itu perlulah dijaga sehabis baik mungkin. Muncul satu stigma dalam masyarkat Muslim Malaysia yang mementingkan solat sunat, especially pada bulan Ramdhan. Bukan saya nak kata kita tak perlu pergi surau/masjid solat sunat tarawikh, namun perkara itu dianggap sebagai wajib dan dipandang jelik jika kita tak ke surau/masjid untuk bersolat tarawikh, padahal yang sepatutnya, solat-solat fardhu lainlah yang perlu kita tunaikan di surau/masjid. Karena itu perkara yang fardhu. Dan tidaklah pahala perkara sunat itu dapat menandingi pahala perkara fardhu dalam pelbagai cara sekalipun.
27 kali ganda.
Rasulullah SAW bersabda:
Kenapa saya pilih bab solat?
Sebab rata-rata orang tak pentingkan kesempurnaan solat dan a gentle reminder bagi mereka yang dah sempurna solat.
Sebab solat ni dah jadi rutin harian yang kehilangan roh ibadah itu. Solat yang hanya melibatkan pergerakan badan dan dapat penat.
Nak memahamkan apa erti saya bersembahyang.
Ok,
Start dengan basic.
Kenapa kita perlu solat?
Sebab Allah suruh.
Solat itu salah satu daripada 5 rukun Islam. Rukun Islam yang jika ditinggalkannya, maka robohlah Islamnya (tak bermakna kufur, tapi fasiq) karena solat itu tiang agama.
Sabda Nabi Muhammad S.A.W.
"Solat itu tiang agama, barangsiapa yang mengerjakannya maka ia menegakkan agamanya dan barangsiapa yang meninggalkannya ia meruntuhkan agamanya".
[Riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
Kita nak ke duduk atas rumah macam ni? Tanpa tiang? Begitulah jua Islam kita jika kita tinggalkan solat. Kita semua aware solat ni perkara pertama yang akan dihisab di akhirat kelak, jika bagus solatnya, insyaAllah, bagus amalannya. Jika kena tahan akibat solatnya, maka lamalah perbicaraan kamu di padang mahsyar nanti.
Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman;
Iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya;
...
Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya;
(Al-Mukminun:1,2,&9)
Maka, daripada itu, solat itu perlulah dijaga sehabis baik mungkin. Muncul satu stigma dalam masyarkat Muslim Malaysia yang mementingkan solat sunat, especially pada bulan Ramdhan. Bukan saya nak kata kita tak perlu pergi surau/masjid solat sunat tarawikh, namun perkara itu dianggap sebagai wajib dan dipandang jelik jika kita tak ke surau/masjid untuk bersolat tarawikh, padahal yang sepatutnya, solat-solat fardhu lainlah yang perlu kita tunaikan di surau/masjid. Karena itu perkara yang fardhu. Dan tidaklah pahala perkara sunat itu dapat menandingi pahala perkara fardhu dalam pelbagai cara sekalipun.
27 kali ganda.
Rasulullah SAW bersabda:
"Solat berjemaah lebih afdhal daripada solat seorang diri dengan beroleh ganjaran 27 darjat".
[Riwayat Al-Bukhari]
Bagi seorang yang bijak, dia akan mengambil peluang. Contohnya, dalam meniaga, kita pasti ingin mengaut keuntungan yang paling maksimum. Jika kita ada option untuk menjual kereta yang berharga RM80,000, dan ada orang yang terlalu kaya ingin membelinya dengan harga RM 2,160,000, yang mana kita prefer jual?
Samalah seperti solat. Perbuatannya sama, tapi ganjaran yang berbeza 27 kali ganda. Kalau pahala solat tu 100,000, kita solat berjemaah dapat 2,700,000 pahala. Tak nak ke? Tak bijak la kan kalau kita tak nak.
Yang paling penting sekali, solat itu tempat kita berkhalwat dengan Allah, tempat kita mengadu domba pada Pencipta kita, tempat kita meluahkan segala kekecewaan dan segala resah gelisah di hati kita, tempat kita menangis, tempat kita bergantung harap, tempat kita meminta segala hajat dan tempat meminta apa jua pertolongan.
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang, dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk;"
(29:45)
Point Penting (tak nak bace yang lain, baca yang ni)
Allah kata solat itu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar, maka jika kita masih melakukan perbuatan yang keji dan mungkar (dosa-dosa), maka apakah erti solat kita? Where's its value? Di mana martabat solat kita? Tahapan solat kita? Mungkinkah diterima Allah? Mungkinkah ditolak kerana ketidaksempurnaan solat kita? Kerana ketidakjihadan kita? (jihad means bersungguh2) Ataupun kerana kurangnya khusyuk dalam solat?
Dan apa yang lahir ke jasad kita tidak lain berasal daripada iman kita. Pertuturan, kelakuan, niat, dsbnya, semuanya lahir daripada iman kita. Kerana itu, nak meningkatkan kualiti solat, supaya boleh mencegah perkara keji dan mungkar seiring dengan apa yang diperkatakan oleh Allah, perbaikilah iman kita. Bagaimana keimanan boleh dipertingkatkan?
Islah nafsak, wad'u ghairak.
Perbaikilah diri, serulah kebaikan.
Perbaikilah diri.
Kata-kata ini ringkas namun mempunyai pengertian yang mendalam. Aku yakin sesiapa yang baca blog ni takkan efek apa-apa, kalau dia tak berusaha meningkatkan amalan, melawan nafsunya. Meningkatkan amalan bererti bukan bererti memperbanyakkan perkara sunat dan membiarkan perkara fardhu, namun lebih kepada meningkatkan kualiti dari segi zahirnya perkara2 yang dituntut. Solat kita, buat elok2, tertib. Wuduk amik dengan perlahan dan jangan gopoh supaya semua tempat yang patut dilalui air kena air. Solatlah di masjid2/surau2.
Perbanyakkan bacaan al-Quran disamping mentadabbur ayat al-Quran dengan membaca translation al-Quran. It's pathetic kan, kita baca buku bahasa Jepun yang menyertakan cara membaca, kita baca-baca 117 buku bahasa Jepun (sekadar sebutan) namun tidak memahami apa ceritanya. Lagikan ini al-Quran. Petunjuk hidayah dari Allah. Maka pahamilah al-Quran itu.
Amalan yang lain yang dituntut, bangunlah solat malam. Tak perlu tidur dan bangun pulak pun, boleh je sebelum tidur tu kita solat dan bermunajat (sesetengah pendapat cakap). Kita stay up layan facebook/youtube/bola/bergayut dengan makwe boleh, nak beribadah bermunajat kat Allah tak boleh pulak?
Siapa yang tuhan sekarang ni? Facebook/youtube/bola/bergayut ngan pakwe ke Allah? Kita sembah facebook/youtube/bola/pakwemakwe ke sembah Allah? Dari perbuatan kita, menunjukkan apa yang terbuku di dalam jiwa kita (iman) betul tak? Maka jika kita sanggup berjaga untuk menonton bola/bergayut dengan pakwe, maka kita dianggap menyembah bola/menyembah pakwe kita tu. Nak marah? Terasa? Terpulang. Allah tak suruh tengok bola Allah larang bercouple, tapi Allah suruh bangun malam. Kita buat yang mana?
Serulah Kebaikan
Serulah kebaikan dalam erti kata yang ramai manusia atas muka bumi ni benci sangat, "Dakwah". Seruan solat itu sampai pada umat Islam pada tahun ke 11 hijrah selepas israk mikraj. Selepas wahyu Iqra' diturunkan, wahyu yang kedua ialah QUM FAANZIR. Bangunlah dan serulah kepada kebaikan dan peringatan. Tahun pertama kerasulan baginda lagi dah disuruh berdakwah. Solat, 10 tahun selepasnya. Maka yang manakah lagi penting wahai sayang-sayangku sekalian?
Macam yang aku cakapkan tadi, aku tau, takde siapa yang akan berubah terus nak pergi berdakwah selagi korang sendiri tak berusaha mendalami, mempelajari apa itu Islam sebenarnya, apa erti dakwah itu, apa pentingnya dakwah ini, apa signifikan dakwah ini. No one will care no matter how much I said about this.
Tak siapa yang sedar betapa hinanya Islam yang berpecah belah kerana kaum, bangsa, kulit atas dasar pecah dan perintah Barat semenjak tidak berkhilafah ini kerana jatuhnya kerajaan Turki Uthmaniyyah pada 1924 akibat tangan-tangan orang Islam sendiri yang lalai dan leka dengan dunia dan merasa dunia lah segala-galanya, kecuali seeorang Mujaddid bernama As-Syahid Imam Hasan Al-Banna. Realitinya, selepas usaha-usaha memulakan semula usaha mengembangkan Islam, tak ramai yang menyahut seruan dakwah ini. Ramai yang tahu, tapi tidak memahami dan alangkah buruknya azab bagi mereka yang ada akal, tapi tidak mahu memahami.
Konklusi
Pendek kata, ramai manusia menyembah nafsu. Menyembah diri sendiri, mengikut kemahuan diri sendiri, mengikut kemahuan kekasih, kemahuan batin dan lahiriah yang ingin berseronok. Maka jadilah manusia itu menyembah sesama makhluk. Rib'ie bin 'Amir menyimpulkan kehadiran kita di dunia ini dalam ayat2nya semasa berjumpa dengan Rustum/Rustam di Parsi.
"Allah telah mengutuskan kami untuk mengeluarkan manusia daripada penyembahan sesama makhluk kepada penyembahan Allah Ta'ala..".
Maka, perbaikilah diri, serulah kebaikan.
InsyaAllah imanmu akan meningkat,
Solatmu jua akan meningkat kualitinya.
p.s: bukan nak cerita pasal solat sangat pun. tapi bab iman yang berkaitan dengan yang last tu. usaha lah dengan bacaan sendiri tentang kejatuhan khilafah, tentang sejarah2, tentang erti Islam yang sebenarnya semoga iman anda meningkat dan kalau ada usrah2 di tempat anda, join lah. itulah lebih bagus jika anda mengetahui...
p.p.s: nak seru kebaikan kena kita jadi baik dulu kan? Allah suruh kita seru kebaikan, maka dalam usaha kita menyeru kebaikan itu, kita akan merasa tanggungjawab untuk meningkatkan diri sendiri kerana hendak menyeru kepada kebaikan. Jika semua orang paham konsep ni, masha Allah, takkan ada fitnah yang melata di dunia ni.
Samalah seperti solat. Perbuatannya sama, tapi ganjaran yang berbeza 27 kali ganda. Kalau pahala solat tu 100,000, kita solat berjemaah dapat 2,700,000 pahala. Tak nak ke? Tak bijak la kan kalau kita tak nak.
Yang paling penting sekali, solat itu tempat kita berkhalwat dengan Allah, tempat kita mengadu domba pada Pencipta kita, tempat kita meluahkan segala kekecewaan dan segala resah gelisah di hati kita, tempat kita menangis, tempat kita bergantung harap, tempat kita meminta segala hajat dan tempat meminta apa jua pertolongan.
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang, dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk;"
(2:43)
Perbicaraan tentang solat ini adalah topik yang dianggap remeh kerana rata-rata kita tahu tentang kepentingan solat dan sebagainya, namun tak ramai yang mengambil berat tentang solatnya.
Mari bersama kita tingkatkan kualiti solat kita. Semoga ia dapat mencegah dari berlakunya perkara mungkar (dosa2) seiring dengan firman Allah,
Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran dan dirikanlah solat (dengan tekun); sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya) dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.
Mari bersama kita tingkatkan kualiti solat kita. Semoga ia dapat mencegah dari berlakunya perkara mungkar (dosa2) seiring dengan firman Allah,
Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran dan dirikanlah solat (dengan tekun); sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya) dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.
(29:45)
Point Penting (tak nak bace yang lain, baca yang ni)
Allah kata solat itu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar, maka jika kita masih melakukan perbuatan yang keji dan mungkar (dosa-dosa), maka apakah erti solat kita? Where's its value? Di mana martabat solat kita? Tahapan solat kita? Mungkinkah diterima Allah? Mungkinkah ditolak kerana ketidaksempurnaan solat kita? Kerana ketidakjihadan kita? (jihad means bersungguh2) Ataupun kerana kurangnya khusyuk dalam solat?
Dan apa yang lahir ke jasad kita tidak lain berasal daripada iman kita. Pertuturan, kelakuan, niat, dsbnya, semuanya lahir daripada iman kita. Kerana itu, nak meningkatkan kualiti solat, supaya boleh mencegah perkara keji dan mungkar seiring dengan apa yang diperkatakan oleh Allah, perbaikilah iman kita. Bagaimana keimanan boleh dipertingkatkan?
Islah nafsak, wad'u ghairak.
Perbaikilah diri, serulah kebaikan.
Perbaikilah diri.
Kata-kata ini ringkas namun mempunyai pengertian yang mendalam. Aku yakin sesiapa yang baca blog ni takkan efek apa-apa, kalau dia tak berusaha meningkatkan amalan, melawan nafsunya. Meningkatkan amalan bererti bukan bererti memperbanyakkan perkara sunat dan membiarkan perkara fardhu, namun lebih kepada meningkatkan kualiti dari segi zahirnya perkara2 yang dituntut. Solat kita, buat elok2, tertib. Wuduk amik dengan perlahan dan jangan gopoh supaya semua tempat yang patut dilalui air kena air. Solatlah di masjid2/surau2.
Perbanyakkan bacaan al-Quran disamping mentadabbur ayat al-Quran dengan membaca translation al-Quran. It's pathetic kan, kita baca buku bahasa Jepun yang menyertakan cara membaca, kita baca-baca 117 buku bahasa Jepun (sekadar sebutan) namun tidak memahami apa ceritanya. Lagikan ini al-Quran. Petunjuk hidayah dari Allah. Maka pahamilah al-Quran itu.
Amalan yang lain yang dituntut, bangunlah solat malam. Tak perlu tidur dan bangun pulak pun, boleh je sebelum tidur tu kita solat dan bermunajat (sesetengah pendapat cakap). Kita stay up layan facebook/youtube/bola/bergayut dengan makwe boleh, nak beribadah bermunajat kat Allah tak boleh pulak?
Siapa yang tuhan sekarang ni? Facebook/youtube/bola/bergayut ngan pakwe ke Allah? Kita sembah facebook/youtube/bola/pakwemakwe ke sembah Allah? Dari perbuatan kita, menunjukkan apa yang terbuku di dalam jiwa kita (iman) betul tak? Maka jika kita sanggup berjaga untuk menonton bola/bergayut dengan pakwe, maka kita dianggap menyembah bola/menyembah pakwe kita tu. Nak marah? Terasa? Terpulang. Allah tak suruh tengok bola Allah larang bercouple, tapi Allah suruh bangun malam. Kita buat yang mana?
Serulah Kebaikan
Serulah kebaikan dalam erti kata yang ramai manusia atas muka bumi ni benci sangat, "Dakwah". Seruan solat itu sampai pada umat Islam pada tahun ke 11 hijrah selepas israk mikraj. Selepas wahyu Iqra' diturunkan, wahyu yang kedua ialah QUM FAANZIR. Bangunlah dan serulah kepada kebaikan dan peringatan. Tahun pertama kerasulan baginda lagi dah disuruh berdakwah. Solat, 10 tahun selepasnya. Maka yang manakah lagi penting wahai sayang-sayangku sekalian?
Macam yang aku cakapkan tadi, aku tau, takde siapa yang akan berubah terus nak pergi berdakwah selagi korang sendiri tak berusaha mendalami, mempelajari apa itu Islam sebenarnya, apa erti dakwah itu, apa pentingnya dakwah ini, apa signifikan dakwah ini. No one will care no matter how much I said about this.
Tak siapa yang sedar betapa hinanya Islam yang berpecah belah kerana kaum, bangsa, kulit atas dasar pecah dan perintah Barat semenjak tidak berkhilafah ini kerana jatuhnya kerajaan Turki Uthmaniyyah pada 1924 akibat tangan-tangan orang Islam sendiri yang lalai dan leka dengan dunia dan merasa dunia lah segala-galanya, kecuali seeorang Mujaddid bernama As-Syahid Imam Hasan Al-Banna. Realitinya, selepas usaha-usaha memulakan semula usaha mengembangkan Islam, tak ramai yang menyahut seruan dakwah ini. Ramai yang tahu, tapi tidak memahami dan alangkah buruknya azab bagi mereka yang ada akal, tapi tidak mahu memahami.
Konklusi
Pendek kata, ramai manusia menyembah nafsu. Menyembah diri sendiri, mengikut kemahuan diri sendiri, mengikut kemahuan kekasih, kemahuan batin dan lahiriah yang ingin berseronok. Maka jadilah manusia itu menyembah sesama makhluk. Rib'ie bin 'Amir menyimpulkan kehadiran kita di dunia ini dalam ayat2nya semasa berjumpa dengan Rustum/Rustam di Parsi.
"Allah telah mengutuskan kami untuk mengeluarkan manusia daripada penyembahan sesama makhluk kepada penyembahan Allah Ta'ala..".
Maka, perbaikilah diri, serulah kebaikan.
InsyaAllah imanmu akan meningkat,
Solatmu jua akan meningkat kualitinya.
p.s: bukan nak cerita pasal solat sangat pun. tapi bab iman yang berkaitan dengan yang last tu. usaha lah dengan bacaan sendiri tentang kejatuhan khilafah, tentang sejarah2, tentang erti Islam yang sebenarnya semoga iman anda meningkat dan kalau ada usrah2 di tempat anda, join lah. itulah lebih bagus jika anda mengetahui...
p.p.s: nak seru kebaikan kena kita jadi baik dulu kan? Allah suruh kita seru kebaikan, maka dalam usaha kita menyeru kebaikan itu, kita akan merasa tanggungjawab untuk meningkatkan diri sendiri kerana hendak menyeru kepada kebaikan. Jika semua orang paham konsep ni, masha Allah, takkan ada fitnah yang melata di dunia ni.
Friday, August 14
Nak balik dah yeay!
By
Hisham Mahir
Beberapa hari lagi nak pembalikan ke Malaysia. Yeay! 8 more days!
Excited?
Of course laa!
Bersemangat gila kan? Hehe
Nak tau situasi pelik tapi benar?
Setiap orang yang belajar di Universiti mesti rasa happy bila datang cuti, sebab boleh balik rumah jumpa family dan kawan2! Setiap yang bekerja kat pejabat, hospital, tol, sekolah, pun mesti terfikir nak balik rumah, sebab boleh berehat dan rileks2.
Tapi kenapa bila cakap pasal mati, semua orang cam..? Ha, camtu la. Paham sendiri la kan? Padahal, kita dulu berasal dari syurga (rumah kita dulu), dan sepatutnya semakin tua/mendekati mati, kita lagi excited la sebab kita akan kembali ke syurga (kalau Allah redha hidup kita), tapi kenapa ramai yang tak excited bila semakin tua/mendekati mati?
Kan? Ramai yang tak nak mengaku dah tua. Ramai yang tak sedar hari yang berlalu takkan kembali. Masa silam takkan berputar balik. Saat korang baca huruf "S" tadi tu dah takkan boleh amik balik. Dan semua masa kita itu akan dihitung dicongak Allah di Akhirat kelak.
Saya excited ke tak nak besday ujung taun ni?
Agak2?
Excited la, semakin mendekati hari perkahwinan. Hahahaha.
Excited?
Of course laa!
Bersemangat gila kan? Hehe
Nak tau situasi pelik tapi benar?
Setiap orang yang belajar di Universiti mesti rasa happy bila datang cuti, sebab boleh balik rumah jumpa family dan kawan2! Setiap yang bekerja kat pejabat, hospital, tol, sekolah, pun mesti terfikir nak balik rumah, sebab boleh berehat dan rileks2.
Tapi kenapa bila cakap pasal mati, semua orang cam..? Ha, camtu la. Paham sendiri la kan? Padahal, kita dulu berasal dari syurga (rumah kita dulu), dan sepatutnya semakin tua/mendekati mati, kita lagi excited la sebab kita akan kembali ke syurga (kalau Allah redha hidup kita), tapi kenapa ramai yang tak excited bila semakin tua/mendekati mati?
Kan? Ramai yang tak nak mengaku dah tua. Ramai yang tak sedar hari yang berlalu takkan kembali. Masa silam takkan berputar balik. Saat korang baca huruf "S" tadi tu dah takkan boleh amik balik. Dan semua masa kita itu akan dihitung dicongak Allah di Akhirat kelak.
Saya excited ke tak nak besday ujung taun ni?
Agak2?
Excited la, semakin mendekati hari perkahwinan. Hahahaha.
Tuesday, August 11
By
Hisham Mahir
Yeay..alhamdulillah.
Dah berjaya!!
Hohoho..
Berjaya ape?
Ade la..
HEHEHE..
Berjaya jual lens yang tak berguna dan iPod touch kat eBay
*Happy* ^_^
Oh, lens baru pun dah sampai tadi.
Moga Allah berkati.
Mode: Ketidaksabaran nak liqa' malam esok dan berDIS Manchester dan pulang ke Tanah Air yang tercinta 22hb ni, Adam Hamdan dan Adam Tan, tumpang tido yep 21hb.
Dah berjaya!!
Hohoho..
Berjaya ape?
Ade la..
HEHEHE..
Berjaya jual lens yang tak berguna dan iPod touch kat eBay
*Happy* ^_^
Oh, lens baru pun dah sampai tadi.
Moga Allah berkati.
Mode: Ketidaksabaran nak liqa' malam esok dan berDIS Manchester dan pulang ke Tanah Air yang tercinta 22hb ni, Adam Hamdan dan Adam Tan, tumpang tido yep 21hb.
Monday, August 10
Syurga..weeeeeeeee~
By
Hisham Mahir
Syurga.
Syurga digambarkan di dalam al-Quran dengan begitu banyak sekali.
Di dalam syurga, apa sahaja yang dipinta oleh hambaNya akan ditunaikan.
Mintalah ingin bersama dengan orang yang tercinta,
Mintalah ingin bersama keluarga serta sahabat,
Nak mintak kat Allah nak rasa macamana dilahirkan? Silakan,
Nak mintak kat Allah macamana rasa melahirkan anak? Hehehe, silakan,
Nak mintak kat Allah nak balik ke masa persekolahan dulu? Silakan,
Nak berdua dengan orang yang dicintai sampai bila-bila, forever love, di syurga inilah tempatnya, bukan di dunia,
Berlarilah kamu di padang bunga bersama orang yang kamu cintai di bawah sinaran matahari yang tak panas dan udara yang tak sejuk,
Berguling-gulinglah kamu di sana tanpa henti gelak tawamu dalam indah bahagia di sampingnya,
Takkan pernah ada pergaduhan, perselisihan, rasa jeles, rasa marah dengan kekasihmu,
Nak buat hubungan dengan sesiapa pun, 40 50 bahkan 10,000 hubungan dengan mana-mana lelaki idaman kamu, buatlah, tiada yang dinamakan dosa di dalam syurga, tiada erti jeles, tiada erti backstabbing,
Tidurlah kamu bersama 100 orang bidadari di atas satu katil yang empuk,
Pergilah melancong ke Paris, Rome, Madrid, Brussels, Oslo, San Francisco, Miami, Dubai, HK, Jalan TAR, Tokyo, London, mana-mana sahaja bersama siapa sahaja yang kamu inginkan,
Mintalah pakej percutian ke Bali, ke Hawaii, ke Taj Mahal, mengelilingi dunia bersama beratus-ratus bidadari yang rupawan,
Menarilah kamu sepuas-puasnya di kelab2 malam yang paling top di syurga,
Minumlah arak sepuas2nya tanpa mabuk,
Isaplah 20,30 batang rokok sekali pam takkan mati sebab lung cancer,
Willielah kamu dalam syurga 40 50 km tanpa rasa penat namun rasa thrill nya,
Makanlah dari apa jua jenis makanan yang kamu hendaki,
Nasik lemak 40 pinggan? Silakan,
Roti canai 60 keping sekali makan? Silakan,
Nak balun 20 kotak ice-cream Hagen Dasz, silakan,
Nak pandu kereta Ferrari? Ada yang lagi hebat di syurga, pilih sahaja,
Mintalah hp yang paling canggih yang boleh keluarkan tv bila tekan satu butang, oh, takyah tekan butang pun terus keluar tv, just pk je,
Mintalah kamera yang paling hebat dan skill yang paling power sekali,
Mintalah komputer paling power dan monitor yang paling besar dan sharp untuk main game the Sims 3, PES yang latest, Final Fantasy XX......, dsb,
Binalah rumah kamu di mana-mana dengan design yang macamana sekali pun,
Nak mahligai Putrajaya? Silakan,
Nak istana macam Disney? Silakan,
Nak rumah kampung kat tepi pantai yang mendamaikan pun boleh,
Nak candat sotong? Candatlah, sekali sauk naik 40 kilo sotong, pastu terus masuk dalam mulut siap masak dah,
Nak memancing? Memancinglah sepuas-puas hati kamu di tengah laut,
Ikan lampam, ikan flowerhorn, ikan emas, ikan tilapia merah, ikan baracuda, ikan jerung, ikan paus, ikut hati kamu,
Nak tidur 100,000 tahun atas katil air yang tersangat-sangat selesa di tepi pantai yang berangin sambil disinari cahaya matahari tanpa ada orang kacau, silakan,
Nak jadi orang yang paling lawa?
Mintalah pada Allah di dalam syurga,
Tak perlu eyeliner, eyelashes, maskara, bedak 40inci,
Baju yang paling ketat, pakailah,
Baju yang paling sexy, pakailah,
Baju kebayamu, 2 piece, gaun yang belah sampai pusat, baju yang jarang ke lutsinar terus ke, pakailah,
Tak perlu bertudung di dalam syurga,
Tiada aurat di dalam syurga,
Sakit? Apa tu?
Sunyi? Apa tu?
Marah? Apa tu?
Jeles? Apa tu?
Boring? ...????
Apa benda perkataan-perkataan ini? Tak wujud vocab2 ini di dalam syurga,
Yang ada hanyalah,
Indah,
Puas,
Selamat,
Sayang,
Bahagia.
Apa sahaja yang kamu fikirkan di dunia, di syurga berkali-kali ganda lebih baik dari kehendak kamu itu.
Sungguh nikmat di syurga itu tak terbayang di fikiran kita.
Namun harus diingat, balasan syurga itu,
Balasan kepada mereka yang diredhai Allah.
Balasan kepada mereka yang lulus ujian di dunia.
Balasan kepada mereka yang bermati-matian untuk menegakkan Islam di muka bumi.
Balasan kepada mereka yang syahid di jalan Allah.
Balasan kepada mereka yang taat secara total dengan perintah dan larangan Allah.
Balasan kepada mereka yang bersyukur kepada Allah.
Balasan kepada mereka yang mencintai Allah dan RasulNya.
Apa lagi yang kamu kejarkan di dunia yang tak seberapa ini?
Jom, kejar akhirat yg hakiki!
Moga Allah meredhai kehidupan kita, insyaAllah.
Gambaran syurga dalam Al-Quran
Mintalah ingin bersama dengan orang yang tercinta,
Mintalah ingin bersama keluarga serta sahabat,
Nak mintak kat Allah nak rasa macamana dilahirkan? Silakan,
Nak mintak kat Allah macamana rasa melahirkan anak? Hehehe, silakan,
Nak mintak kat Allah nak balik ke masa persekolahan dulu? Silakan,
Nak berdua dengan orang yang dicintai sampai bila-bila, forever love, di syurga inilah tempatnya, bukan di dunia,
Berlarilah kamu di padang bunga bersama orang yang kamu cintai di bawah sinaran matahari yang tak panas dan udara yang tak sejuk,
Berguling-gulinglah kamu di sana tanpa henti gelak tawamu dalam indah bahagia di sampingnya,
Takkan pernah ada pergaduhan, perselisihan, rasa jeles, rasa marah dengan kekasihmu,
Nak buat hubungan dengan sesiapa pun, 40 50 bahkan 10,000 hubungan dengan mana-mana lelaki idaman kamu, buatlah, tiada yang dinamakan dosa di dalam syurga, tiada erti jeles, tiada erti backstabbing,
Tidurlah kamu bersama 100 orang bidadari di atas satu katil yang empuk,
Pergilah melancong ke Paris, Rome, Madrid, Brussels, Oslo, San Francisco, Miami, Dubai, HK, Jalan TAR, Tokyo, London, mana-mana sahaja bersama siapa sahaja yang kamu inginkan,
Mintalah pakej percutian ke Bali, ke Hawaii, ke Taj Mahal, mengelilingi dunia bersama beratus-ratus bidadari yang rupawan,
Menarilah kamu sepuas-puasnya di kelab2 malam yang paling top di syurga,
Minumlah arak sepuas2nya tanpa mabuk,
Isaplah 20,30 batang rokok sekali pam takkan mati sebab lung cancer,
Willielah kamu dalam syurga 40 50 km tanpa rasa penat namun rasa thrill nya,
Makanlah dari apa jua jenis makanan yang kamu hendaki,
Nasik lemak 40 pinggan? Silakan,
Roti canai 60 keping sekali makan? Silakan,
Nak balun 20 kotak ice-cream Hagen Dasz, silakan,
Nak pandu kereta Ferrari? Ada yang lagi hebat di syurga, pilih sahaja,
Mintalah hp yang paling canggih yang boleh keluarkan tv bila tekan satu butang, oh, takyah tekan butang pun terus keluar tv, just pk je,
Mintalah kamera yang paling hebat dan skill yang paling power sekali,
Mintalah komputer paling power dan monitor yang paling besar dan sharp untuk main game the Sims 3, PES yang latest, Final Fantasy XX......, dsb,
Binalah rumah kamu di mana-mana dengan design yang macamana sekali pun,
Nak mahligai Putrajaya? Silakan,
Nak istana macam Disney? Silakan,
Nak rumah kampung kat tepi pantai yang mendamaikan pun boleh,
Nak candat sotong? Candatlah, sekali sauk naik 40 kilo sotong, pastu terus masuk dalam mulut siap masak dah,
Nak memancing? Memancinglah sepuas-puas hati kamu di tengah laut,
Ikan lampam, ikan flowerhorn, ikan emas, ikan tilapia merah, ikan baracuda, ikan jerung, ikan paus, ikut hati kamu,
Nak tidur 100,000 tahun atas katil air yang tersangat-sangat selesa di tepi pantai yang berangin sambil disinari cahaya matahari tanpa ada orang kacau, silakan,
Nak jadi orang yang paling lawa?
Mintalah pada Allah di dalam syurga,
Tak perlu eyeliner, eyelashes, maskara, bedak 40inci,
Baju yang paling ketat, pakailah,
Baju yang paling sexy, pakailah,
Baju kebayamu, 2 piece, gaun yang belah sampai pusat, baju yang jarang ke lutsinar terus ke, pakailah,
Tak perlu bertudung di dalam syurga,
Tiada aurat di dalam syurga,
Sakit? Apa tu?
Sunyi? Apa tu?
Marah? Apa tu?
Jeles? Apa tu?
Boring? ...????
Apa benda perkataan-perkataan ini? Tak wujud vocab2 ini di dalam syurga,
Yang ada hanyalah,
Indah,
Puas,
Selamat,
Sayang,
Bahagia.
Apa sahaja yang kamu fikirkan di dunia, di syurga berkali-kali ganda lebih baik dari kehendak kamu itu.
Sungguh nikmat di syurga itu tak terbayang di fikiran kita.
Namun harus diingat, balasan syurga itu,
Balasan kepada mereka yang diredhai Allah.
Balasan kepada mereka yang lulus ujian di dunia.
Balasan kepada mereka yang bermati-matian untuk menegakkan Islam di muka bumi.
Balasan kepada mereka yang syahid di jalan Allah.
Balasan kepada mereka yang taat secara total dengan perintah dan larangan Allah.
Balasan kepada mereka yang bersyukur kepada Allah.
Balasan kepada mereka yang mencintai Allah dan RasulNya.
Apa lagi yang kamu kejarkan di dunia yang tak seberapa ini?
Jom, kejar akhirat yg hakiki!
Moga Allah meredhai kehidupan kita, insyaAllah.
Gambaran syurga dalam Al-Quran
(Ar-Rahman:46-78)
(Al-Waqi'ah:10-40)
Boleh cek sniri, kalau tulis pon korang bukan nak bace ye tak?
Sunday, August 9
Thanks Dear..
By
Hisham Mahir
Thanks dear Allah,
for the sun and for the moon,
for the earth and the stars,
for the rains and the rainbows,
for the mountains and rivers,
for the beaches and forest,
Thanks dear Allah,
for every breath that I take,
for every single drop of blood in my veins,
for being there when I'm sick,
for letting me know how precious health is,
for all Your tenderness and loving.
Thanks dear Allah,
for shedding lights on me,
for guiding me through this life,
for saving me from foolishness,
for opening up my eyes to the Truth,
for sending Muhammad and al-Furqan,
for letting me embracing Islam ya Allah!
for without Islam, I'm nothing.
Bless me, bless my life ya Allah!
for without it, torments of Hell is surely mine.
Thanks dear Allah..
for the sun and for the moon,
for the earth and the stars,
for the rains and the rainbows,
for the mountains and rivers,
for the beaches and forest,
Thanks dear Allah,
for every breath that I take,
for every single drop of blood in my veins,
for being there when I'm sick,
for letting me know how precious health is,
for all Your tenderness and loving.
Thanks dear Allah,
for shedding lights on me,
for guiding me through this life,
for saving me from foolishness,
for opening up my eyes to the Truth,
for sending Muhammad and al-Furqan,
for letting me embracing Islam ya Allah!
for without Islam, I'm nothing.
Bless me, bless my life ya Allah!
for without it, torments of Hell is surely mine.
Thanks dear Allah..
Friday, August 7
C'est la Vie
By
Hisham Mahir
C'est la Vie - Such is life.
Life is truly wonderful, innit? One day you wake up, feeling blessed and positive all day, the next day, you wake up on the wrong side of your bed, and things happen throughout the day. In the end, you know it will end at the very moment you close your eyes. Hoping that it's gonna be better the next time you open it up again. Or not?
Well, "every living things will die", says the Quran, no matter how you try, how you run, you know your time will come. Leaving this world forever is a big thing innit? Have you ever put a thought on it? Well, try to. Come on, why are you so scared? It's everyone's graduation day. A grand graduation or a horrible one? You choose.
Story of mine.
I, once, am so afraid of dying. I'm so scared that I cried every night when I think of death. I'm so terrified that I always check my siblings when they sleep whether they're breathing or not. Dying is my greatest fear. I've always has this thought of creating a shelter to keep staying alive. A shelter that's free of bacteria/virus and is bombproof/bulletproof. Hehe. Well, it's a foolish idea anyway. I can easily die of heart disease or aging.
A laughable moment in my life, I mean, what's the point of living if you don't die? How long do you plan to live this hard-stressful-tiring-tough life? 1000 years? Come on, do you want 1000 years of painful life? (You were born, you grow up, you learn to run, talk, eat, think, then you enter your primary school, then secondary school or even boarding school, studying hard(it's hard) for exams to get into university, then actually got into your least fav course, graduate, start to work, found someone you love, got dumped, do your masters, phD or whatever, lost your job, find a new love, dumped, got a new job, married with mom's choice in the end, fights, tough times at the office, quarrels, fired due to global economic disaster, bladibladibla for thousands of years or more?) OR a 60 years living fully in accordance to Allah's system (Islam) and die peacefully and enter jannah(insyaAllah)?
Life is surely short. We will die anytime, maybe of swine flu? Accident? Who knows? It's not too important to keep on staying alive, what I mean is, if one does thinks (in Quran, Allah says many times 'afala tatafakkarun', "do you not think?"), one can only be happy when he's approaching his time to leave this world as he knows his final destination is getting nearer, innit? Of course, that's for those who've strong faith in Allah and the Day of Judgement. But, don't we want to be like that?
Life is surely short.
Life is surely hard.
and yet,
Life is surely exciting.
Live your life to the max.
(never been happy enough until now.~^^)
(knowing the real Islam is the best thing that can happen to anyone who has faith in Allah)
May Allah bless us with His guidance always. Amin.
Life is truly wonderful, innit? One day you wake up, feeling blessed and positive all day, the next day, you wake up on the wrong side of your bed, and things happen throughout the day. In the end, you know it will end at the very moment you close your eyes. Hoping that it's gonna be better the next time you open it up again. Or not?
Well, "every living things will die", says the Quran, no matter how you try, how you run, you know your time will come. Leaving this world forever is a big thing innit? Have you ever put a thought on it? Well, try to. Come on, why are you so scared? It's everyone's graduation day. A grand graduation or a horrible one? You choose.
Story of mine.
I, once, am so afraid of dying. I'm so scared that I cried every night when I think of death. I'm so terrified that I always check my siblings when they sleep whether they're breathing or not. Dying is my greatest fear. I've always has this thought of creating a shelter to keep staying alive. A shelter that's free of bacteria/virus and is bombproof/bulletproof. Hehe. Well, it's a foolish idea anyway. I can easily die of heart disease or aging.
A laughable moment in my life, I mean, what's the point of living if you don't die? How long do you plan to live this hard-stressful-tiring-tough life? 1000 years? Come on, do you want 1000 years of painful life? (You were born, you grow up, you learn to run, talk, eat, think, then you enter your primary school, then secondary school or even boarding school, studying hard(it's hard) for exams to get into university, then actually got into your least fav course, graduate, start to work, found someone you love, got dumped, do your masters, phD or whatever, lost your job, find a new love, dumped, got a new job, married with mom's choice in the end, fights, tough times at the office, quarrels, fired due to global economic disaster, bladibladibla for thousands of years or more?) OR a 60 years living fully in accordance to Allah's system (Islam) and die peacefully and enter jannah(insyaAllah)?
Life is surely short. We will die anytime, maybe of swine flu? Accident? Who knows? It's not too important to keep on staying alive, what I mean is, if one does thinks (in Quran, Allah says many times 'afala tatafakkarun', "do you not think?"), one can only be happy when he's approaching his time to leave this world as he knows his final destination is getting nearer, innit? Of course, that's for those who've strong faith in Allah and the Day of Judgement. But, don't we want to be like that?
Life is surely short.
Life is surely hard.
and yet,
Life is surely exciting.
Live your life to the max.
(never been happy enough until now.~^^)
(knowing the real Islam is the best thing that can happen to anyone who has faith in Allah)
May Allah bless us with His guidance always. Amin.
Wednesday, August 5
Daurah Iman Sparks Leeds 2009.
By
Hisham Mahir
Daurah Iman Sparks Leeds 2009.
video at Youtube
video at Vimeo
video at Tumblr
Anyway you want. :)
psst: tgk kat vimeo leh HD.
video at Youtube
video at Vimeo
video at Tumblr
Anyway you want. :)
psst: tgk kat vimeo leh HD.
Tuesday, August 4
Cerpen : Sinaran Cinta
By
Hisham Mahir
Percubaan menulis
Cerpen : Sinaran Cinta
Cerpen : Sinaran Cinta
Duduknya dia di tepi pantai itu bermandikan sinaran sang Mentari yang menyinari kulit kuning langsatnya yang mulus. Teringat ibu tercinta yang telah lama pergi meninggalkannya sendiri bersama ayahnya yang keluar pagi pulang tengah malam bersama botol kencing syaitan di tangan. Angin yang bertiup lembut menyisih rambutnya panjang bagaikan cuba membelai kedukaannya. Namun, tidak dapat diluntur perasaan duka nestapa yang bertapak dalam hidupnya yang penuh porak peranda.
Persekolahannya tunggang langgang. Sekejap ada di dalam kelas, sekejap lagi tiada. Cikgu-cikgu bingung memikirkan masalah dirinya yang sukar difahami. Rakan-rakan usahlah dicerita. Cuma hanya ada seorang rakan yang masih ikhlas setia bersamanya, Aisyah, yang masih cuba mendalami isi hatinya yang seringkali bergolak.
Sudah 3 tahun dia tidak bertemu Aisyah. Dia masih terpaku mendengar Aisyah meninggalkannya untuk melanjutkan pelajarannya ke negeri orang setelah tamat persekolahan. Dilehernya tergantung rantai kunci kepada kotak hadiah kiriman Aisyah dari negeri Inggeris. Kotak itu dikirim berserta dengan nota bertulis,
"Sayangku, hadiah yang tersimpan dalam kotak ini buat pengubat luka hatimu. Maafkanku terpaksa pergi meninggalkanmu. Satu hari nanti akan kupulang padamu. -Aisyah"
Kotak itu tidak pernah dibuka kerana kekecewaannya kepada Aisyah. Namun kuncinya masih disimpan tanda kasih dan sayangnya pada Aisyah. Lamunannya pada Aisyah terhenti apabila terdengar bunyi unggas yang berterbangan di awanan. Janji Aisyah untuk pulang menemuinya memberi semangat untuk meneruskan kehidupan.
Hati kecilnya sering berfikir; Kenapa aku dilahirkan sebegini rupa tanpa ibu. Kenapa aku dilahirkan dengan ayah yang pemabuk dan kaki judi. Hatinya haru biru ibarat banda Acheh yang diserang tsunami, walaupun suasana petang itu sangat tenang dengan deruan ombak pantai yg membasahi hujung kakinya seperti cuba menyentuh hatinya.
Dia baring mendepa tangannya atas pantai pasir yang memutih. Ahh. Silau matanya seketika melihat pancaran matahari condong ke barat yang menyulami pelepah pohon kelapa. Awan-awan yang riang berarak di atasnya cuba membangkitkan senyuman di hati insan yang yatim ini. Siapakah aku ini? Persoalan ini tidak pernah lekang dari buntuk ruang kotak fikirannya.
Dalam perjalanan mencari dirinya, diri pernah ditempa dan dibentuk oleh Imran. Sosok fizikal Imran cukup sempurna baginya. Kata-katanya pengubat duka lara. Gurauan-gurauannya menghilangkan memori hitam silam, namun hanya seketika. Baru-baru ini ketika berjumpa, terasa kata-katanya bagaikan diulang-ulang. Gurauan-gurauannya hambar dan dia hanya berpura-pura ketawa. Apa lagi yang dia inginkan? Imran penyantun. Imran menghormati dirinya. Tidak pernah dipegang apatah lagi disentuh. Imran ada segala-galanya. Namun kenapa dia masih tidak merasa cukup? Apa lagi yang kurang?
Kehadiran Imran dalam hidupnya sedikit memberi impak. Namun bukanlah tawa yang dicarinya, bukanlah senyum yang dicarinya, bukanlah seorang lelaki yang dicarinya, bukanlah cinta seorang lelaki yang diidamkannya, bukanlah bahagia sementara yang didambakannya. Dia tidak ketahuan, bingung memikirkan apa yang berbolak balik dalam hatinya yang resah gelisah. Dia tidak mahu kedukaan itu. Dia tidak mahu kekecewaan itu. Dia mahu tahu siapa dirinya. Dia mahukan kebahagiaan abadi.
Mentari semakin condong ke barat. Langit memerahkan dirinya.....
[to be continued..]
Baru pulang dari Leeds.
Kepenatan, namun happy dan lebih bersemangat.
Tolong bagi idea untuk tajuk cerpen pendek ni.. huhu.. tq
Sabra dan Shatila
By
Hisham Mahir
Pada 11 September 1982, Menteri Pertahanan Israel Ariel Sharon, arkitek kepada penjajahan Israel ke atas Lubnan telah mengumumkan bahawa terdapat lebih daripada 2000 orang pengganas masih berada di kem-kem pelarian Palestin di sekitar Beirut, Ibu Negara Lubnan. Bagaikan agenda drama yang kemas dirancang, Presiden Lubnan Bashir Gemayel, telah dibunuh apabila ibu pejabatnya telah diletupkan dengan bom oleh sekumpulan bersenjata pada 14hb September. Beliau merupakan Ketua Parti Phalangist Lubnan yang merupakan sekutu kuat Israel.
Pada 15hb September 1982, tentera Israel telah menguasai Beirut Barat dengan mengelilingi serta mengunci mati laluan ke kem Sabra dan Shatila yang padat diduduki oleh pelarian Palestin dan orang awam Lubnan.
Pada sebelah petangnya, kem-kem pelarian ini telah dikelilingi sepenuhnya oleh kereta kebal dan tentera Israel yang menjaga setiap laluan keluar masuk kem-kem ini dalam rangka memantau setiap orang yang keluar atau masuk ke kem. Laluan ini telah ditutup sepenuhnya pada lewat petang.
Keesokannya 16hb September, Ariel Sharon dan Ketua Turus Tentera Israel telah mengadakan perjumpaan dengan Ketua Unit Militia Phalangist Lubnan, mengundang mereka masuk ke kem pelarian Sabra dan kem Shatila untuk membersihkan ‘sarang pengganas’. Mesyuarat tersebut berakhir pada 3 petang.
Lewat petang 16hb September 1982, lebih kurang 150 orang unit pertama Militia Phalangist Lubnan yang merupakan sekutu kuat Israel masuk ke kem pelarian bersenjatakan senapang, pisau dan kapak masuk ke kem pada jam 6.00 petang. Mereka terus membunuh orang-orang awam terutamanya pelarian ini dengan mengelar leher mereka, membunuh dengan kapak serta menembak mereka. Ramai di kalangan wanita dan kanak-kanak perempuan ini telah dirogol bergilir-gilir terlebih dahulu. Pada malam yang sama, pasukan tentera Israel menerangkan kawasan kem dengan cahaya api yang membakar menyebabkan kawasan tersebut terang benderang seumpama stadium bola sepak, menurut saksi yang terselamat dari insiden tersebut.
Dalam masa beberapa jam pertama itu sahaja mereka telah merogol, membunuh dan mencederakan ramai orang-orang awam yang kebanyakannya adalah pelarian Palestin yang terdiri daripada kanak-kanak, wanita dan orang-orang tua yang telah dikepung di dalam kem-kem tersebut.
Pada jam 11.00 malam, satu laporan telah sampai ke ibu pejabat tentera Israel di Beirut Timur yang mengatakan sekurang-kurangnya 300 orang telah dibunuh dalam tempoh 5 jam pertama.
Di antara 36 hingga 48 jam kemudiannya, Militia Phalangist telah membunuh kebanyakan penduduk yang menghuni kem pelarian tersebut sementara tentera Israel mengawal laluan keluar kem dan terus memberikan sokongan yang maksimum terhadap pembunuhan ini.
Pada Jumaat 17 September, laluan ke kem Sabra dan kem Shatila masih ditutup namun ada beberapa pemerhati bebas berjaya melepasi sekatan ketat tentera Israel. Di kalangan mereka adalah seorang wartawan dan seorang pegawai diplomat dari Norway, Gunnar Flakstad yang menyaksikan operasi pembersihan yang dijalankan oleh Militia Phalangist yang sedang membuang mayat-mayat dari rumah yang musnah dihancurkan.
Militia Phalangist tidak keluar dari kem pada jam 5 pagi Sabtu 18hb September sebagaimana yang diarahkan. Mereka terus melakukan pembunuhan sehinggalah mereka meninggalkan kem Sabra dan kem Shatila pada jam 8.00 pagi 18hb September 1982.
Para wartawan asing dibenarkan masuk ke dalam kem pada hari Sabtu, jam 9.00 pagi 18hb September yang menyaksikan ratusan mayat masih bergelimpangan di sekitar kawasan kem dan banyak di kalangan mayat ini yang dikelar-kelar anggota badannya.
Diantara kata-kata saksi pelarian Palestin yang sempat menyelamatkan diri termasuklah:-
• ”Tentera-tentera tersebut pergi dari satu rumah ke satu rumah dan memberikan amaran akan meletupkan rumah sekiranya mereka tidak keluar dari persembunyian.”
• ”Ada saksi yang terselamat mendengar bahawa tentera Phalangist memberitahu satu sama lain supaya menggunakan kapak sahaja kerana bunyi senapang akan menyebabkan orang ramai sedar dan akan melarikan diri.”
• "Mereka membunuh abang ipar saya di depan mata kepala saya sendiri, saya melihat mereka menembak kepada orang ramai. Mereka membunuh kesemuannya dan saya terus melarikan diri"
Tidak diketahui jumlah yang terbunuh secara tepat kerana sumber rasmi dari Israel mengumumkan bahawa ‘hanya’ 700 orang awam terbunuh. Sumber rasmi dari Lubnan pula menjangkakan kira-kira 1900 orang awam terbunuh. Manakala sumber berita Palestin pula mengatakan bahawa di antara 3000-3500 orang pelarian Palestin telah dibunuh, 1000-1500 telah hilang dan kira-kira 1000 orang yang lain telah melarikan diri.
Siapakan arkitek tragedi Sabra dan Shatila ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah Ariel Sharon yang merupakan bekas Perdana Menteri Israel. Beliaulah pemimpin pengganas yahudi yang pernah berkata,
• ”Saya berharap akan dapat menghalau keluar semua orang palestin dari Gaza dan Tebing barat ke Jordan."
» (New York Times, 17hb Mei 1982)
• "Orang Arab yang baik adalah orang Arab yang telah mati”
» (Ha'aretz, 25hb Februari 1983).
• “Saya merasa sedikit kesal terhadap tragedi tersebut tetapi kenapa perlu saya memohon maaf atau merasa bertanggungjawab terhadapnya”
» (“The Accused” BBC- Panorama, 17/6/2001 ).
Kini September 2007, tepat 25 tahun setelah berlalunya tragedi hitam Sabra dan Shatila. Kem Shatila kini dihuni oleh lebih 30 ribu pelarian Palestin merupakan penempatan pelarian yang ke tujuh terbesar di Lubnan daripada keseluruhan pelarian palestin di Lubnan yang kini berjumlah melebihi 500 ribu orang.
Rata-rata mereka hidup dengan penuh kepayahan dan keperitan. Bekalan air dan elektrik adalah dalam keadaan yang minimum di penempatan yang sempit lagi dhaif ini. 80 peratus dari kalangan mereka adalah miskin dan terpaksa saban hari mengikat perut kelaparan. Hanya 14 peratus di kalangan remaja anak-anak pelarian ini berjaya menamatkan persekolahan menengah mereka dan majoriti yang dewasa adalah penganggur kerana mereka dinafikan dari memiliki hak-hak asasi mereka termasuk bekerja di 72 bidang pekerjaan di Lubnan.
Oh Sabra dan Shatila....bilakah sinaran mentari baru akan menerangi hidupmu?
Dr Zainur Rashid Zainuddin,
Catatan perjalanan
(Sabra dan Shatila 20-23hb Jan 2007 & 13-20hb Mei 2007)
dipetik dari http://www.dakwah.info/index.php/kajian-isu-palestin-95/173-sabra-dan-shatila-dalam-kenangan
Kata saya: Bukanlah seseorang itu seorang manusia jika tiada terkesan hatinya membaca tulisan sedih ini. Saudara kita di Palestin dikelar-kelar bagai tiada perikemanusiaan oleh manusia-manusia yang bertopengkan syaitan!!
Bayangkan keadaanmu di sana, di ketika itu. Kamu lihat ibumu disepak-sepak bagai bola selepas dikelar kepalanya. Kamu lihat ayahmu dicincang lumat bagai ayam daging. Kamu lihat kakakmu dirogol oleh askar-askar sekutu Israel yang tak layak dipanggil manusia!
Inilah realiti umat Islam. Namun tak siapa yang tahu nasib mereka di sana. Tak siapa yang menghiraukan betapa seksanya mereka di sana. Hidup tidak berkerja, tidak berduit hanya menantikan bantuan dari Human Appeal.
Mereka menangis terseksa melihat ibu bapa dibunuh oleh syaitan-syaitan.
Kita menangis sebak melihat wayang gambar Hindustan.
Mereka menahan lapar kerana tidak mampu berbuat apa-apa.
Kita menahan lapar untuk membeli Nokia N95 semata-mata.
Mereka bersyukur dapat makan roti keras macam kayu.
Kita membuang kulit roti tanpa rasa segan silu.
Mereka berharap agar dapat bersekolah menimba ilmu.
Kita berharap agar cuti panjang berminggu-minggu.
Mereka menangis menginginkan kedamaian hakiki.
Kita menangis ditinggal kekasih hati.
Mereka tak henti menangis memikirkan ibu mereka yang dibunuh pagi tadi.
Kita menangis tak henti-henti kucing kesayangan mati dilanggar lori.
Mereka merayu pertolongan manusia-manusia.
Kita buat apa?
Allah akan persoalkan ke atas setiap dari kamu tentang nasib-nasib saudara seIslam kita di sana. Tentang duit, tentang masa, tentang tenaga kita, tentang harta, tentang priority kita. Apa yang kita buat untuk menolong mereka?
Daripada Abu Hamzah Anas ibn Malik r.a., khadam Rasulullah SAW, daripada Nabi SAW, Baginda bersabda: Seseorang kamu tidak benar-benar beriman sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri.
Pada 15hb September 1982, tentera Israel telah menguasai Beirut Barat dengan mengelilingi serta mengunci mati laluan ke kem Sabra dan Shatila yang padat diduduki oleh pelarian Palestin dan orang awam Lubnan.
Pada sebelah petangnya, kem-kem pelarian ini telah dikelilingi sepenuhnya oleh kereta kebal dan tentera Israel yang menjaga setiap laluan keluar masuk kem-kem ini dalam rangka memantau setiap orang yang keluar atau masuk ke kem. Laluan ini telah ditutup sepenuhnya pada lewat petang.
Keesokannya 16hb September, Ariel Sharon dan Ketua Turus Tentera Israel telah mengadakan perjumpaan dengan Ketua Unit Militia Phalangist Lubnan, mengundang mereka masuk ke kem pelarian Sabra dan kem Shatila untuk membersihkan ‘sarang pengganas’. Mesyuarat tersebut berakhir pada 3 petang.
Lewat petang 16hb September 1982, lebih kurang 150 orang unit pertama Militia Phalangist Lubnan yang merupakan sekutu kuat Israel masuk ke kem pelarian bersenjatakan senapang, pisau dan kapak masuk ke kem pada jam 6.00 petang. Mereka terus membunuh orang-orang awam terutamanya pelarian ini dengan mengelar leher mereka, membunuh dengan kapak serta menembak mereka. Ramai di kalangan wanita dan kanak-kanak perempuan ini telah dirogol bergilir-gilir terlebih dahulu. Pada malam yang sama, pasukan tentera Israel menerangkan kawasan kem dengan cahaya api yang membakar menyebabkan kawasan tersebut terang benderang seumpama stadium bola sepak, menurut saksi yang terselamat dari insiden tersebut.
Dalam masa beberapa jam pertama itu sahaja mereka telah merogol, membunuh dan mencederakan ramai orang-orang awam yang kebanyakannya adalah pelarian Palestin yang terdiri daripada kanak-kanak, wanita dan orang-orang tua yang telah dikepung di dalam kem-kem tersebut.
Pada jam 11.00 malam, satu laporan telah sampai ke ibu pejabat tentera Israel di Beirut Timur yang mengatakan sekurang-kurangnya 300 orang telah dibunuh dalam tempoh 5 jam pertama.
Di antara 36 hingga 48 jam kemudiannya, Militia Phalangist telah membunuh kebanyakan penduduk yang menghuni kem pelarian tersebut sementara tentera Israel mengawal laluan keluar kem dan terus memberikan sokongan yang maksimum terhadap pembunuhan ini.
Pada Jumaat 17 September, laluan ke kem Sabra dan kem Shatila masih ditutup namun ada beberapa pemerhati bebas berjaya melepasi sekatan ketat tentera Israel. Di kalangan mereka adalah seorang wartawan dan seorang pegawai diplomat dari Norway, Gunnar Flakstad yang menyaksikan operasi pembersihan yang dijalankan oleh Militia Phalangist yang sedang membuang mayat-mayat dari rumah yang musnah dihancurkan.
Militia Phalangist tidak keluar dari kem pada jam 5 pagi Sabtu 18hb September sebagaimana yang diarahkan. Mereka terus melakukan pembunuhan sehinggalah mereka meninggalkan kem Sabra dan kem Shatila pada jam 8.00 pagi 18hb September 1982.
Para wartawan asing dibenarkan masuk ke dalam kem pada hari Sabtu, jam 9.00 pagi 18hb September yang menyaksikan ratusan mayat masih bergelimpangan di sekitar kawasan kem dan banyak di kalangan mayat ini yang dikelar-kelar anggota badannya.
Diantara kata-kata saksi pelarian Palestin yang sempat menyelamatkan diri termasuklah:-
• ”Tentera-tentera tersebut pergi dari satu rumah ke satu rumah dan memberikan amaran akan meletupkan rumah sekiranya mereka tidak keluar dari persembunyian.”
• ”Ada saksi yang terselamat mendengar bahawa tentera Phalangist memberitahu satu sama lain supaya menggunakan kapak sahaja kerana bunyi senapang akan menyebabkan orang ramai sedar dan akan melarikan diri.”
• "Mereka membunuh abang ipar saya di depan mata kepala saya sendiri, saya melihat mereka menembak kepada orang ramai. Mereka membunuh kesemuannya dan saya terus melarikan diri"
Tidak diketahui jumlah yang terbunuh secara tepat kerana sumber rasmi dari Israel mengumumkan bahawa ‘hanya’ 700 orang awam terbunuh. Sumber rasmi dari Lubnan pula menjangkakan kira-kira 1900 orang awam terbunuh. Manakala sumber berita Palestin pula mengatakan bahawa di antara 3000-3500 orang pelarian Palestin telah dibunuh, 1000-1500 telah hilang dan kira-kira 1000 orang yang lain telah melarikan diri.
Siapakan arkitek tragedi Sabra dan Shatila ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah Ariel Sharon yang merupakan bekas Perdana Menteri Israel. Beliaulah pemimpin pengganas yahudi yang pernah berkata,
• ”Saya berharap akan dapat menghalau keluar semua orang palestin dari Gaza dan Tebing barat ke Jordan."
» (New York Times, 17hb Mei 1982)
• "Orang Arab yang baik adalah orang Arab yang telah mati”
» (Ha'aretz, 25hb Februari 1983).
• “Saya merasa sedikit kesal terhadap tragedi tersebut tetapi kenapa perlu saya memohon maaf atau merasa bertanggungjawab terhadapnya”
» (“The Accused” BBC- Panorama, 17/6/2001 ).
Kini September 2007, tepat 25 tahun setelah berlalunya tragedi hitam Sabra dan Shatila. Kem Shatila kini dihuni oleh lebih 30 ribu pelarian Palestin merupakan penempatan pelarian yang ke tujuh terbesar di Lubnan daripada keseluruhan pelarian palestin di Lubnan yang kini berjumlah melebihi 500 ribu orang.
Rata-rata mereka hidup dengan penuh kepayahan dan keperitan. Bekalan air dan elektrik adalah dalam keadaan yang minimum di penempatan yang sempit lagi dhaif ini. 80 peratus dari kalangan mereka adalah miskin dan terpaksa saban hari mengikat perut kelaparan. Hanya 14 peratus di kalangan remaja anak-anak pelarian ini berjaya menamatkan persekolahan menengah mereka dan majoriti yang dewasa adalah penganggur kerana mereka dinafikan dari memiliki hak-hak asasi mereka termasuk bekerja di 72 bidang pekerjaan di Lubnan.
Oh Sabra dan Shatila....bilakah sinaran mentari baru akan menerangi hidupmu?
Dr Zainur Rashid Zainuddin,
Catatan perjalanan
(Sabra dan Shatila 20-23hb Jan 2007 & 13-20hb Mei 2007)
dipetik dari http://www.dakwah.info/index.php/kajian-isu-palestin-95/173-sabra-dan-shatila-dalam-kenangan
Kata saya: Bukanlah seseorang itu seorang manusia jika tiada terkesan hatinya membaca tulisan sedih ini. Saudara kita di Palestin dikelar-kelar bagai tiada perikemanusiaan oleh manusia-manusia yang bertopengkan syaitan!!
Bayangkan keadaanmu di sana, di ketika itu. Kamu lihat ibumu disepak-sepak bagai bola selepas dikelar kepalanya. Kamu lihat ayahmu dicincang lumat bagai ayam daging. Kamu lihat kakakmu dirogol oleh askar-askar sekutu Israel yang tak layak dipanggil manusia!
Inilah realiti umat Islam. Namun tak siapa yang tahu nasib mereka di sana. Tak siapa yang menghiraukan betapa seksanya mereka di sana. Hidup tidak berkerja, tidak berduit hanya menantikan bantuan dari Human Appeal.
Mereka menangis terseksa melihat ibu bapa dibunuh oleh syaitan-syaitan.
Kita menangis sebak melihat wayang gambar Hindustan.
Mereka menahan lapar kerana tidak mampu berbuat apa-apa.
Kita menahan lapar untuk membeli Nokia N95 semata-mata.
Mereka bersyukur dapat makan roti keras macam kayu.
Kita membuang kulit roti tanpa rasa segan silu.
Mereka berharap agar dapat bersekolah menimba ilmu.
Kita berharap agar cuti panjang berminggu-minggu.
Mereka menangis menginginkan kedamaian hakiki.
Kita menangis ditinggal kekasih hati.
Mereka tak henti menangis memikirkan ibu mereka yang dibunuh pagi tadi.
Kita menangis tak henti-henti kucing kesayangan mati dilanggar lori.
Mereka merayu pertolongan manusia-manusia.
Kita buat apa?
Allah akan persoalkan ke atas setiap dari kamu tentang nasib-nasib saudara seIslam kita di sana. Tentang duit, tentang masa, tentang tenaga kita, tentang harta, tentang priority kita. Apa yang kita buat untuk menolong mereka?
Daripada Abu Hamzah Anas ibn Malik r.a., khadam Rasulullah SAW, daripada Nabi SAW, Baginda bersabda: Seseorang kamu tidak benar-benar beriman sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri.
Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim.
Fikirkanlah kawan, fikirkanlah rakan,
Fikirkanlah sahabat, fikirkanlah teman,
Umat ini hancur luluh ditelan zaman,
Dan kamu akan dipertanggungjawabkan.
Fikirkanlah sahabat, fikirkanlah teman,
Umat ini hancur luluh ditelan zaman,
Dan kamu akan dipertanggungjawabkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)