Wednesday, January 25

Can A Sinner Go To Heaven?



"A man who do sins everyday, enters jannah. One who study and teach Islam, goes to hell."

The first man, (this was narrated from a hadith, Sheikh Navaid Aziz told this at Twins of Faith) dia buat all the sins yang manusia buat, then bila time dia dekat nak mati, dia pesan dekat anak dia, bila aku mati nanti, bakar aku dan taburkan abu aku dekat laut n dekat darat. pastu bila dia dibangunkan di akhirat nanti, Allah tanya, wahai fulan, kenapa kau arahkan kepada anakmu supaya bakar dan pisahkan abumu di laut dan di darat, dia jawab, ya Allah, kerana aku takut dibangkitkan dan disoal seperti sekarang ini. dgn sebab tu, Aku ampunkan semua dosamu, dan masuklah ke dalam syurgaku.

Sedangkan lelaki kedua tu, sepanjang hidup dia, dia study islam, baca quran, hafal quran dan mengajarkan quran etc. bila dia mati dan dibangkitkan, Allah tanya dia, ya fulan, apa yang engkau buat di atas muka bumi ini. dia jawab, ya Allah, aku belajar agamamu, dan aku ajarkan agamamu. Allah kata, kau penipu, kau buat itu untuk dipandang manusia sebagai orang soleh. masuklah kau kedalam neraka.


*******


Moral of the story is don't judge people's heart, we don't know apa yang ada dalam hatinya. Mungkin dia buat salah, tapi dia sangat menyesal dengan apa yang dia buat, dan tiap2 hari dia melawan nafsu/berperang dengan diri nak buat dosa tu, dan jangan jugak kita yang kata diri kita ni belajar islam dan mengajarkan islam layak untuk ke syurga sedangkan kita tak pernah sure Allah please tak dengan kita, samada kita buat tu untuk kita dipandang mulia atau semata-mata utk Allah.

There's a thin line between ikhlas and riak.

Tapi tak bermakna, dahtu, stop lah buat dakwah and everything kan, baik buat dosa je tapi rasa takut dgn Allah. well, one who've heard the words of Allah, tapi tak dengar and patuh, Allah akan pertanggungjawabkan dia kan? (ah, duh, dah terperangkap dengan dakwah) jangan pikir macamtu, Allah pilih kita untuk jadi penyambung rantai dakwah nabi, regardless jemaah mana pun kita, but then kita mungkin question pulak, dah tu, kalau aku buat ni sebab terpaksa, tak ikhlas pun?

Jawabnya, strugglelah untuk menjadi ikhlas, one sheikh said, dia bangun semayang malam selama 20 tahun dalam keadaan terpaksa, lepas tu baru dia rasa nikmatnya. so to say that our struggle tu yang Allah pandang. sebab life itself is a struggle, what's the meaning of life if you don't struggle? Agak2 sahabat2 nabi tu simply jadi baik with the blink of an eye? Oh, sebab nabi ada, so lagi senang nak beriman? Never kot, it's harder during those time.

Bayangkan kalau ada sorang datang dakwah korang, kata ada malaikat datang kat aku smalam , kata aku ni nabi, and by the way, kata-kata aku ni bukan kata-kata aku tapi kata-kata yg Allah sampaikan dekat aku, rasa korang nak percaya ke tak? Agak2 korang ikut tak? (eleh, orang ajak pergi program Islamik pun berpuluh kali pikir or berpuluh2 alasan kita bagi kan? Orang tabligh datang pun cepat-cepat kunci pintu buat macam tak ada orang dekat rumah kan?)

Apa yang paling penting is hubungan kita dgn Allah, kadang-kadang ye kita struggle nak tinggalkan dosa (ni pun agak thin jugak, terpulang dekat diri kita and keikhlasan kita sejauh mana kita berusaha nak tinggalkan dosa tu), tapi as long as, in our heart, there is fear of Allah, inshaAllah, Allah akan still tolong kita. We are never farther than a step from Allah.

But, all in all, it's terpulang pada diri kita, antara kita dengan Allah. kita mungkin boleh menyamar konon sedih, padahal hati kita tak pun, ataupun kita boleh menyamar ikhlas, padahal hati kita tak pun. bak kata abu Ameenah Bilal Philips, katanya emak Imam Sufyan At Tsauri, if you learn 10 words, and your iman your faith in Allah doesnt increase, check yourself, check your niat, check your heart. We desperately need reminders everyday, so brothers (&sisters) do remind each other to the truth and sabr.
Allahua'alam.


No comments: